REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO -- Pelatih Timnas U-19 Indonesia, Indra Sjafri, sukses meracik Evan Dimas dan kawan-kawan sehingga berhasil mempersembahkan gelar juara Piala AFF U19 2013.
Meskipun demikian, pelatih asal Sumatera barat itu mengaku tidak punya pakem khusus dalam meracik sebuah tim. Dia menyebut sepak bola yang diterapkannya adalah sepak bola sederhana.
Juru taktik kelahiran 2 Februari 1963 itu pun tak pernah meminta para pemainnya untuk bermain cantik dengan meniru gaya permainan tiki-taka ala Barcelona.
Karena, dia tidak ingin menambah beban pikiran pemain sehingga mereka akhirnya menjadi pusing alias mumet.
"Tidak perlu kita meniru tiki-taka atau apalah lainnya. Pemain-pemain kita bakal mumet," kata Indra Sjafri berbincang dengan Republika Online di Hotel The Sun, Sidoarjo, Jawa Timur.
Indra mengatakan sepak bola ala dirinya sangat sederhan. Asalkan bisa menyerang, mencetak gol, dan memetik kemenangan, maka bentuk permainan seperti apapun sah-sah saja untuk dilakukan anak-anak asuhnya di lapangan.
Serangan kadang bisa dilakukan melalui serangan sayap, umpan langsung dari lini tengah, serangan balik, atau tendangan spekulasi dari luar kotak penalti.
"Sepak bola itu sederhana. Kita hanya perlu berusaha mencetak gol sebanyak-banyaknya dan berjuang agar tidak kebobolan. Sudah, itu saja intinya," kata Indra Sjafri.