REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Badan Tim Nasional (BTN) PSSI menyiapkan beasiswa pendidikan bagi seluruh pemain Timnas U-19 sebagai penghargaan atas prestasi membanggakan mereka menjuarai Piala AFF U-19 di Sidoarjo, Jawa Timur, Ahad (22/9) malam.
Ketua BTN La Nyalla Mahmud Mattalitti kepada wartawan di Surabaya, Senin (23/9) mengatakan beasiswa yang disiapkan akan mencakup seluruh biaya pendidikan pemain, baik yang masih di jenjang sekolah menengah maupun yang sedang dan akan menempuh pendidikan di perguruan tinggi.
"Seluruh biaya pendidikan mereka kita cover. Ini bagian dari program welfare for players (kesejahteraan bagi pemain) yang mulai dijalankan oleh BTN," katanya.
Timnas Garuda Jaya tampil sebagai juara Piala AFF U-19 setelah mengalahkan Vietnam dalam drama adu penalti dengan skor 7-6 di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Ahad (22/9) malam.
Menurut La Nyalla, bonus untuk pemain berprestasi tidak selalu harus dalam bentuk uang, tetapi sesuatu yang berarti dan bermanfaat untuk jangka panjang.
"Untuk pemain usia muda lebih cocok biaya pendidikan dan kita biayai mereka sampai selesai pendidikannya. Mungkin untuk atlet senior akan dalam bentuk lain," tambahnya.
Selain pemain, BTN juga memberikan apresiasi kepada seluruh ofisial Timnas U-19, terutama Indra Sjafri yang tetap diberi kepercayaan untuk memimpin Evan Dimas dan kawan-kawan menghadapi laga selanjutnya di kualifikasi Piala AFC U-19. Pada ajang tersebut, Indonesia berada di Grup G bersama Korea Selatan, Laos dan Filipina.
"Indra Sjahfri telah mampu memenuhi target BTN untuk memboyong Piala AFF U-19. Untuk itu, BTN memberikan kepercayaan kepada Indra Sjafri terus memimpin anak-anak di laga selanjutnya. Saya berharap pada SEA Games 2017, anak-anak ini menjadi tim inti dan dipimpin juga oleh Indra Sjafri," ujar La Nyalla.
Wakil Ketua Umum PSSI itu juga berpesan kepada Indra Sjahfri untuk memproteksi anak-anak dari kegiatan non-sepak bola yang bisa menyebabkan mereka menjadi terekspos berlebihan oleh media.
"Jangan dibawa kemana-mana, di luar lapangan rumput, terlalu dini. Beberapa stasiun televisi meminta anak-anak hadir, diboyong kesana?kemari dan tampil di acara hiburan atau entertainment. Bisa-bisa malah merusak mental anak-anak," katanya.
La Nyalla menegaskan bahwa para pemain Timnas U-19 masih harus fokus untuk meningkatkan kemampuan, karena masa depannya masih panjang.