REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Grup pemimpin global jasa pos dan logistik yang terdiri tiga divisi bisnis, Deutshe Post DHL berencana memperluas investasinya di Indonesia. Ekspansi ini untuk meraup potensi pasar yang terus berkembang dan dinamis.
"DHL Express yang menandai 40 tahun keberadaan di Indonesia akan berinvestasi baru sebesar Rp109 miliar (9,2 juta euro) untuk memperluas jaringan dan layanan," ujar CEO Deutsche Post DHL, Frank Apple dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (8/10).
Perusahaan jasa itu akan meresmikan enam gerai ritel di Jakarta, gateway di Denpasar dan menambah gateway di Jakarta, Medan, dan Balikpapan untuk mengatasi tingginya permintaan layanan ekspress internasional dengan handal dan cepat.
Kemudian, imbuh Frank, DHL Supply Chain akan mengalokasikan dana sekitar 40 juta euro selama beberapa tahun ke depan guna memperkuat posisi pasar terkemuka di dalam negeri. Lalu, DHL Global Forwarding berencana membuka kantor baru di Manado dan Palembang untuk memberikan pelayanan di enam koridor ekonomi baru yang tengah berkembang.
Frank mengatakan sebagai pemain terkuat sektor logistik, perusahaan akan terus bermitra dengan Indonesia untuk merealisasikan potensi pasar yang dinamis dan menjadi kekuatan utama dalam perdagangan intra-Asia dan segitiga perdagangan Asia.
DHL, ungkapnya, berharap pada 2017 sepertiga dari pendapatannya berasal dari Asia Pasifik. Salah satu alasan Indonesia menjadi kontributor solid sebagai pasar negara berkembang yang terus mencatat pertumbuhan yang tinggi.
Apalagi, lanjut dia, Indonesia pada 2025 akan memiliki visi memperkenalkan infrastruktur logistik baru yang terintegritas di seluruh kepulauan.
Mengenai kondisi ekonomi Indonesia yang saat ini mengendor, dan merosotnya nilai tukar rupiah terhadap dolar, ia mengatakan yang diperlukan Indonesia yakni menggenjot daya saing dan keterbukaan perusahaan.
"Indonesia mempunyai potensi untuk berkembang lebih jauh, karena ekonominya tumbuh cepat yang menjadi acuan bagi investor asing untuk melakukan investasi baru, perbaiki sumber daya manusia (SDM), keterbukaan informasi, logistik, infrastruktur," katanya.