REPUBLIKA.CO.ID, LILONGWE -- Presiden Malawi, Joyce Banda mengumumkan pembubaran kabinetnya, Kamis (10/10) malam waktu setempat. Pembubaran itu dilakukan di tengah laporan mengenai korupsi dan penipuan yang merajalela di dalam pemerintahannya.
Perkembangan tersebut terjadi setelah penangkapan beberapa pejabat senior dan junior pemerintah yang tertangkap menyimpan jutaan dolar AS di dalam mobil dan rumah mereka.
Partai oposisi dan organisasi masyarakat sipil, sejak penangkapan itu, telah menyeru Presiden Banda agar mundur, atau memecat menteri keuangan dan kepala sekretariatnya.
Xinhua melaporkan, sekembalinya dari Sidang Majelis Umum PBB, Rabu (9/10), Presiden Banda mengatakan kepada wartawan, ia akan melakukan tindakan yang tepat setelah bertemu dengan anggota kabinetnya.
Beberapa laporan yang belum dikonfirmasi menyatakan sebagian mantan menteri kabinet Presiden Banda terlibat dalam skandal penipuan dan korupsi, yang telah membuat pembayar pajak di negeri melontarkan kecaman. Presiden wanita itu diperkirakan mengumumkan kabinet baru dalam waktu dekat.