REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih Persib Bandung, Jajang Nurjaman meminta PSSI bersinergi dengan Erick Thohir, menyusul kesuksesannya mengakuisisi 70 persen saham Inter Milan.
Jajang berkata, saat ini adalah momentum emas sepak bola Indonesia setelah Erick resmi membeli Inter. Menurut Janur, PSSI harus menjalin komunikasi dengan ET untuk menyusun program-program demi mewujudkan kesempatan emas itu.
Indonesia sebenarnya memiliki sederet pemain muda bertalenta, seperti Andik Vermansyah, Syamsir Alam, dan hingga Evan Dimas.
Andik pernah merasakan berlatih di klub Major League Soccer, DC United. Sementara Syamsir Alam, yang sekarang tergabung dalam skuad timnas U-23, tercatat sebagai pemain di DC United.
Kondisi ini diamini pengamat sepak bola, Ferril Raymond Hattu. Ia menilai, jika Indonesia sebenarnya memiliki sumberdaya pemain yang bagus. "Hanya saja dalam perkembangannya, kita kalah proses," katanya saat dihubungi ROL, Kamis (19/10).
Artinya, meski Erick Thohir sudah mengakuisisi Inter, peluang pemain Indonesia untuk menembus klub Italia itu tak terlalu besar. "Level pemain kita juga jauh dengan mereka," katanya.
Ia berpendapat, agar level pemain Indonesia semakin meningkat dan mampu menembus level internasional, aspek proses pembinaan harus dibenahi. "Baik dari segi aspek proses berlatih, bertanding, kekompakan, jam terbang bermain, pelatih, attitude, behavior," kata mantan penggawa timnas itu.
Program-program untuk mengirim belajar sepak bola ke luar negeri, menurutnya hanya sebuah mercusuar. "Primavera, SAD dan sebagainya itu tidak akan kuat-kuat amat," katanya berpendapat. Baginya, yang terpenting justru pembinaan pemain di dalam negeri yang harus dibenahi.