REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Jasa Marga Tbk (JSMR) membukukan penurunan laba tahun berjalan sebesar 16,2 persen menjadi Rp 968,6 miliar. Penurunan laba ini disebabkan oleh tingginya beban usaha perseroan.
Dalam keterangan tertulis Jasa Marga kepada ROL, Kamis (31/10) disebutkan bahwa beban usaha perseroan tercatat tumbuh 58,1 persen dari Rp 3,18 triliun menjadi Rp 5,033 triliun. Beban tertinggi berasal dari beban konstruksi, yaitu sebesar Rp 2,55 triliun. Beban tertinggi lain adalah beban pemelihataan jalan tol sebesar Rp 774,7 miliar.
Namun demikian perseroan mencatat pertumbuhan pendapatan usaha sebesar 31,18 persen. Hingga akhir September 2013 pendapatan usaha Jasa Marga sebesar Rp 7,067 triliun.
Pendapatan usaha dikontribusi dari pendapatan tol, yaitu 59,6 persen dari total pendapatan. Sisanya sebesar 36,7 persen berasal dari pendapatan konstruksi dan 0,37 persen dari pendapatan lain. Dari pendapatan usaha diperoleh laba usaha Jasa Marga sebesar Rp 2,034 triliun atau turun tipis dari periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu Rp 2,206 triliun.
Jasa Marga baru saja menaikkan tarif tol di beberapa ruas Jawa dan Sumatra. Tarif yang naik diantaranya Cikampek-Padalarang, Padalarang-Cileunyi, Palimanan-Kanci, Semarang Seksi A, B, C, Surabaya-Gempol, dan Belawan-Medan-Tanjung Morowa. Tol yang dioperasikan anak usaha JSMR juga mengalami penyesuaian, yaitu tol Lingkar Luar Jakarta dan Serpong-Ulujami.