REPUBLIKA.CO.ID, HANOI -- Memromosikan konektivitas infrastruktur di antara negara Greater Mekong Sub-region (GSM) merupakan kunci pertumbuhan ekonomi kawasan, kata para ahli pada konferensi baru-baru ini di Bangkok.
Pada temu puncak Administrasi 2013, yang diselenggarakan Lembaga Penelitian Ekonomi untuk ASEAN dan Asia Timur (ERIA) dan Departemen Perdagangan Thailand, Prof Hidetoshi, Sekretaris Jenderal ERIA, menyatakan penguatan konektivitas strategis dan memrioritaskan sistem infrastruktur keras dan lunak akan mendukung proses restrukturisasi ekonomi di kawasan tersebut dan mempersempit kesenjangan pembangunan di ASEAN.
Sementara itu, Kepala Perwakilan Perdagangan Thailand Olarn Chaipravat menegaskan kembali bahwa proyek infrastruktur senilai 700 juta dolar AS yang diluncurkan negara baru-baru ini bertujuan untuk meningkatkan konektivitas intra-blok ASEAN.
Dia menekankan bahwa Thailand akan fokus pada program konektivitas masa depan negara yang mempromosikan hubungan-hubungan antara Yunnan (China) dengan Laos, Myanmar, Thailand, Vietnam dan Malaysia.
Didirikan pada tahun 2007 di Indonesia, ERIA bekerja sama dengan kedua Sekretariat ASEAN dan 16 lembaga penelitian kawasan untuk melakukan dan menyebarkan hasil penelitian kebijakan serta memberikan rekomendasi kebijakan analisis kepada para pemimpin dan menteri pada pertemuan regional mereka.