REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Indonesia melalui Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah dan Tim Perbantuan Teknis dari Jakarta bekerja keras mengatur pergeseran ribuan Warga Negara Indonesia (WNI) yang tinggal melebihi izin (overstayers) yang terus berdatangan ke jalan Falestin Jeddah, Arab Saudi.
Mereka akan dibawa ke penampungan imigrasi Shumaysi yang terletak 45 km dari Jeddah menuju Mekkah, Arab Saudi.
Direktur Perlindungan WNI Kemlu sekaligus Ketua Tim Perbantuan Teknis Tatang Razak mengatakan, KJRI Jeddah menyewa 40 buah bus dan menyediakan konsumsi di dalam bus tersebut.
‘’Polisi setempat bersama-sama KJRI dan tim dari jakarta terus mengendalikan massa yang tidak tertib. Hingga berita ini dibuat pukul 13.15 waktu jeddah, telah diberangkatkan sebanyak 30 bus yang berkapasitas 50 orang setiap bus,’’ katanya seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Senin (4/11) malam.
Diantara para WNI overstay, kata Tatang, banyak yang mengaku bahwa mereka datang melalui perantara dengan membayar sejumlah uang tertentu. Sebagian besar WNI sangat lugu dan mudah sekali dimanfaatkan oleh pihak tertentu yang mencari keuntungan materi.
‘’Untuk itu diimbau agar para WNI ovesrtayers hanya mengikuti informasi dari KJRI atau Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) dan juga harus berhati-hati,’’ ujar pria yang kini sedang berada di Jeddah.
Dia menambahkan, ini mengingat selama ini banyak pengaduan yang diterima KJRI merasa tertipu oleh oknum yang menawarkan jasa dan mengaku-ngaku staf KJRI. Padahal, oknum itu sesungguhnya sama sekali tidak memiliki hubungan dengan KJRI.
‘’Pemerintah Indonesia melalui KJRI dan tim perbantuan teknis dari Jakarta terus mengawal proses penanganan WNI ovestayers hingga tuntas,’’ ucapnya.