Rabu 13 Nov 2013 06:12 WIB

Oposisi Tuding Menteri Imigrasi Australia Pengecut

Red:
Chris Bowen
Chris Bowen

CANBERRA -- Politikus Partai Buruh yang beroposisi Chris Bowen menuding Menteri Imigrasi Australia Scott Morrison sebagai arogan dan pengecut karena tidak terbuka mengenai adanya negosiasi dengan Indonesia menyangkut penanganan pencari suaka.

Sebelumnya staf di kantor wapres, Dewi Fortuna Anwar, menjelaskan kedua negara sedang merundingkan kemungkinan adanya kesepakatan baru.

Kesepakatan baru ini diperkirakan mencakup ketentuan bahwa Indonesia akan menerima kembali perahu pencari suaka yang dideteksi oleh Australia di tengah laut. Sebagai imbalannya, Australia harus menerima pencari suaka dalam jumlah tertentu.

Sejauh ini, Menteri Imigrasi Scott Morrison tidak pernah menjelaskan adanya rencana kesepakatan baru dengan Indonesia itu.

Menurut Chris Bowen yang juga mantan Menteri Imigrasi dalam pemerintahan Partai Buruh sebelumnya, sudah saatnya Morrison untuk membuka rencana tersebut ke media.

"Ia harus menjelaskan hal ini secara terbuka. Sebagai menteri imigrasi, anda harus menghadapi konferensi pers yang sulit, menjawab pertanyaan sulit. Setiap menteri imigrasi melakukan hal itu. Sangat arogan dan pengecut kalau tidak mau menjawab pertanyaan tentang hal ini," tutur Bowen.

Pihak oposisi telah meminta Pemerintah Australia untuk membuka isu pembicaraan terkait kemungkinan adanya kesepakatan baru di bidang penanganan pencari suaka.

Politisi Partai Buruh lainnya, Kelvin Thompson mengingatkan Partai Koalisi sebelumnya pernah menolak kesepakatan serupa yang dilakukan Pemerintah Partai Buruh dengan Malaysia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement