REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Sebanyak 14 negara dari 20 negara yang diundang akan menghadiri Konferensi Imam sedunia yang bertujuan untuk membentuk Majlis Imam sedunia.
"Konferensi imam ini merupakan rangkaian dari Islamic Solidarity Games Juni 2013, namun baru bisa dilaksanakan di Pekanbaru, 3-6 Desember di Hotel Arya Duta, Pekanbaru," kata Ketua panitia konferensi Iman se-Dunia Tengku Dahril dalam jumpa pers di Pekanbaru, Ahad (1/12).
Adapun empat negara yang menyatakan tidak hadir, antara lain Arab Saudi dan Australia. Arab Saudi sudah kita upayakan untuk hadir, namun Imam besar mereka tidak mendapat izin oleh pihak kerajaan, sedangkan Australia disebabkan hubungan antara Australia dan Indonesia terganggu karena kasus penyadapan.
Tengku yang juga Kepala Balitbang Provinsi Riau ini menyebutkan ke-14 negara tersebut antara lain, Irak, Rusia, Kuwait, Afrika Selatan, Pakistan, Tunisia, Kuba, Palestina, Sinegal, Singapura, Brunai Darussalam, Malaysia, Prancis dan Indonesia sebagai tuan rumah.
"Sedangkan untuk Indonesia akan dihadiri Imam dari Jakarta, Yogyakarta, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur, seluruh provinsi di Sumatera dan seluruh kabupaten di Provinsi Riau," rincinya.
Konferensi ini, menurut Tengku mengangkat tema tentang peran imam dalam peradaban. "Peran imam sangat strategis dalam membangun peradaban melalui masjid dan melalui majlis imam yang akan dibentuk nantinya memiliki struktur lembaga keimaman, sekretariat dan dewan pertimbangan majlis," ujar Tengku.
Diharapkan, lanjutnya markas besar dari majlis ini akan berada di Pekanbaru. "Ini merupakan tonggak sejarah bagi Provinsi Riau khususnya dalam melaksanakan pembentukan majlis imam sedunia dan diharapkan pula menjadi pusat peradaban," ulasnya.
Dalam pelaksanaan konferensi imam sedunia ini, panitia akan melaksanaka shalat tahajud selama sebulan penuh yang akan dipimpin oleh imam-imam besar yang hadir pada konferensi.