REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif, menyerukan hubungan yang lebih baik dengan Arab Saudi dalam konferensi pers di Kuwait.
Kantor Berita Mehr melaporkan bahwa Mohammad Javad Zarif menekankan peningkatan hubungan dengan Arab Saudi dalam pertemuan dengan timpalannya dari Kuwait untuk meringankan kekhawatiran yang disuarakan oleh tetangga Iran itu mengenai kesepakatan nuklir Iran negara-negara kuat dunia.
"Belum ada tanggal tertentu yang telah ditetapkan untuk kunjungan ke Arab Saudi. Tetapi, kami percaya bahwa Arab Saudi adalah negara yang berpengaruh di kawasan itu,'' kata Zarif.
''Kami akan bekerja untuk membawa manfaat kerja sama dengan negara itu ke wilayah tersebut," kata Zarif.
Zarif, yang berbicara dalam konferensi pers bersama dengan mitranya Sheikh Sabah Khalid al-Sabah di Kuwait, mengatakan bahwa kesepakatan nuklir Iran dengan negara-negara kuat dunia bukan ancaman bagi negara manapun.
"Kesepakatan itu tidak bisa mengancam negara manapun," tambahnya.
Ditanya tentang tiga pulau Iran di Teluk Persia di mana Uni Emirat Arab telah membuat klaim, Zarif mengatakan bahwa Teheran siap untuk bernegosiasi dengan UEA untuk menghilangkan kesalahpahaman tentang Pulau Abu Musa itu.