REPUBLIKA.CO.ID, LIVERPOOL -- Brendan Rodgers terancam harus membayar mahal atas kata-kata yang keluar dari mulutnya belum lama ini. Otoritas sepak bola Inggris (FA), Sabtu (4/1), resmi melayangkan tuntutan kepada arsitek Liverpool tersebut.
"Manajer Liverpool Brendan Rodgers dituntut oleh FA terkait komentarnya di hadapan media selepas laga timnya kontra Manchester City pada 26 Desember 2013," demikian pernyataan resmi FA seperti dilansir laman BBC.
Pada laga Liverpool kontra City di Etihad, Rodgers melancarkan protes keras terhadap ofisial pertandingan. Ia menuding wasit Lee Mason kerap mengambil keputusan yang merugikan timnya.
Rodgers menyoroti keputusan Mason yang tidak memberikan hadiah penalti ketika Luis Suarez dijatuhkan Joleon Lescott di pengujung laga. Selepas laga yang berakhir dengan kekalahan Liverpool 1-2 itu, Rodgers melontarkan pernyataan kontroversial.
Ia menuding Mason tak mampu bersikap adil di lapangan karena berasal dari Kota Mancheseter. "Semoga kami tak lagi mendapatkan wasit dari Kota Manchester pada laga Liverpool kontra City di masa mendatang," keluhnya.
Menurut FA, pernyataan Rodgers tersebut melecehkan nilai-nilai integritas wasit. Federasi sepak bola tertua di dunia itu menyatakan telah mengadakan investigasi. Rodgers diberi waktu hingga 8 Januari untuk melakukan pembelaan.
Rodgers bukan satu-satunya pelatih yang menjadi sorotan beberapa pekan terakhir. Arsitek Stoke City Mark Hughes juga mendapat sanksi dari FA atas aksi protes kerasnya pada laga kontra Newcastle United. Hughes diusir keluar lapangan pada laga yang berakhir dengan skor 5-1 untuk kemenangan Newcastle itu.
Fenomena buruknya sikap pelatih Liga Primer Inggris menuai keprihatinan dari David Bernstein. Mantan ketua FA itu meminta para pelatih lebih menunjukkan rasa hormat di pinggir lapangan.
"Saya paham dengan tekanan tinggi yang dirasakan para pelatih akibat ketatnya persaingan di liga. Tapi, itu bukan alasan untuk mengabaikan sportivitas," ujarnya.