Kamis 09 Jan 2014 06:28 WIB

Harga Emas Terus Turun, Inikah Saatnya Investasi di Logam Mulia?

Red: Nidia Zuraya
emas batangan (ilustrasi)
Foto: mycitya
emas batangan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CHICAGO -- Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange terus menurun pada Rabu (8/1) atau Kamis (9/1) pagi WIB), di tengah data ekonomi AS yang optimis. Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Februari turun 4,1 dolar AS atau 0,33 persen, menjadi ditutup pada 1.225,5 dolar AS per ounce.

Automatic Data Processing Inc.(ADP) pada Rabu (8/1) mengatakan perusahaan swasta menambahkan 238 ribu pekerjaan pada Desember, kenaikan terbesar sejak November 2012. Sebuah pemulihan lebih lanjut di pasar pekerjaan mendorong dolar AS, yang pada gilirannya memperlemah harga emas.

Harga emas turun lagi di perdagangan elektronik setelah rilis pertemuan terakhir Federal Reserve AS. Dirilis setelah penutupan resmi perdagangan emas di COMEX, risalah menunjukkan bahwa para pejabat The Fed sebagian besar setuju pada keputusan untuk memulai memangkas program pembelian obligasi besar-besarannya, karena mereka memprediksi pemulihan ekonomi akan berlanjut dan pasar tenaga kerja kana terus membaik.

"Selama Fed mempertahankan keputusannya untuk mengurangi kembali pembelian obligasinya, peluang emas untuk naik akan menjadi minimal," kata para analis pasar. Mereka memprediksi bahwa tren untuk emas di sebagian besar tahun ini akan negatif.