REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Kesepakatan nuklir Iran yang melibatkan enam negara kekuatan dunia akan digelar pada 20 Januari mendatang. Kementerian Luar Negeri Iran dan Uni Eropa telah mengkonfirmasi hal pertemuan yang sempat tertunda selama enam bulan tersebut.
Juru bicara pemerintah Iran, Ahad (12/1), mengatakan konsensus telah dicapai negara P5+1. Yakni Cina, Prancis, Rusia, Inggris dan AS, plus Jerman. Mereka akan mengimplementasikan kesepakatan nuklir yang ditandatangani November lalu.
Aljazeera melansir, Kepala Hubungan Luar Negeri Uni Eropa Catherine Ashton membenarkan kesepakatan itu. Ia mengatakan mereka telah meminta pengawas nuklir Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk memverifikasi implementasi ini.
"Kami akan meminta Badan Energi Atom Internasional untuk memonitor kegiatan kenukliran dan verifikasinya," kata Ashton.
Penundaan selama enam bulan sejak November tahun lalu menghapuskan sanksi ekonomi terhadap Iran. Hal itu juga dianggap sebagai upaya menjembatani Iran dengan dunia Batat.
Sebagai ganti, Iran diminta untuk membatasi operasi reaktor nuklirnya dan hanya melakukan pengayaan uranium tak lebih dari lima persen.