REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bapak pendiri Amerika Serikat (AS), Thomas Jefferson, ternyata tertarik pada Islam. Berdasarkan buku Thomas Jefferson’s Qur’an yang ditulis oleh Denise A. Spellberg, ketertarikan Jefferson dimulai ketika ia membeli al-Qur’an, sebelas tahun sebelum ia menulis Deklarasi Kemerdekaan.
Pada saat kebanyakan bangsa Amerika takut terhadap Islam, Jefferson justru melihat Islam sebagai masa depan dari bangsanya.
Al-Qur’an yang dibeli Jefferson hingga kini masih disimpan di Perpustakaan Kongres. Al-Qur’an tersebut menjadi simbol dari hubungan yang kompleks antara dirinya dan Amerika dengan Islam.
Fakta bahwa ia memiliki al-Qur’an memperlihatkan ketertarikannya pada Islam. Jefferson membaca hak asasi Muslim untuk pertama kalinya pada buku yang ditulis oleh filsuf asal Inggris, John Locke. Locke telah menjembatani toleransi antara Muslim antara Yahudi.
Pemikiran Jefferson mengenai hak-hak Muslim harus didasari oleh konteks tersebut.