REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Pembuat smartphone terbesar Samsung Electronics Co membukukan pertumbuhan laba terlambat sejak 2011. Laba bersih, tidak termasuk hak minoritas, hanya tumbuh 5,4 persen di tiga bulan terakhir 2013 menjadi 7,22 triliun won.
Lambatnya pertumbuhan laba disebabkan oleh gencarnya rival Samsung, Apple Inc, menjual ponsel pintar miliknya, iPhone. Selain itu, nilai tukar won terhadap dolar AS telah menahan penjualan di luar negeri.
Perusahaan yang berbasis di Suwon, Korea Selatan ini menyatakan dalam pernyataannya Jumat (24/1) waktu setempat, pertumbuhan kuartal ini merupakan pertumbuhan paling lambat sejak 2011. Selain iPhone dan penguatan won, Samsung harus bersaing dengan Lenovo Group Ltd dan Huawei Technologies Co yang memproduksi ponsel pintar dengan harga yang jauh lebih miring.
Sebelumnya, Analis Daiwa Securities Jae H Lee mengatakan, perseroan mengeluarkan lebih banyak dana di kuartal IV 2013. "Beban biaya lebih besar dari perkiraan," kata dia, dilansir laman Bloomberg.
Biaya tersebut terutama bonus pegawai selama Natal dan tahun baru. Sepanjang kuartal lalu, Samsung mengeluarkan dana sebesar 700 miliar won untuk bonus pegawai.