Ahad 26 Jan 2014 14:05 WIB

Demonstran Thailand Tutup Paksa 19 TPS di Bangkok

Seorang demonstran anti-pemerintahan Thailand mengibarkan bendera di tengah semprotan water canon pasukan antihuru-hara pemerintah.
Foto: AP PHOTO
Seorang demonstran anti-pemerintahan Thailand mengibarkan bendera di tengah semprotan water canon pasukan antihuru-hara pemerintah.

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Para pengunjuk rasa anti-pemerintah memaksa penutupan 19 dari 50 tempat pemungutan suara (TPS) di Bangkok Minggu setelah mengepung gedung-gedung dan menghalangi para petugas masuk untuk mengadakan pemungutan suara awal.

"Sembilan belas TPS dilaporkan ditutup dari 50 TPS yang ada di Bangkok", kata Puchong Nutrawong, sekretaris jenderal Komisi Pemilihan, kepada AFP, Ahad (26/1).

"Para petugas pemilu di TPS-TPS tidak bisa masuk ke dalam lokasi karena pengunjuk rasa," katanya menambahkan.

Dia menambahkan tidak jelas bagaimana mereka akan menghitung hasil pemungutan suara awal yang belum dilemparkan menjelang pemungutan suara yang dijadwalkan minggu depan.

Lebih dari dua juta orang terdaftar untuk pemilihan awal menjelang pemilu 2 Februari, yang diseru oleh Perdana Menteri Yingluck Shinawatra dalam upaya meredakan meningkatnya ketegangan politik setelah beberapa pekan terjadi protes massa anti-pemerintah.

Pemungutan suara awal diselenggarakan bagi mereka yang tidak dapat mengambil bagian dalam pemungutan berikutnya pada Minggu mendatang, meskipun saat ini sedang dilihat sebagai suatu ujian bagi kemungkinan diadakannya pemungutan suara tanpa kekerasan.

Para demonstran, yang telah menggelar aksi unjuk rasa hampir dua pekan atas apa yang disebut "melumpuhkan Bangkok" dalam upaya menggagalkan pemungutan suara, menolak pemilu dan bersumpah

akan berkumpul di sekitar TPS-TPS.

sumber : Antara/AFP
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement