REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Iran, Selasa (28/1), mengatakan bahwa Israel menggunakan program nuklir Teheran untuk mengalihkan perhatian dari kejahatannya terhadap rakyat Palestina. Hal itu disampaikan Menlu Iran, Muhammad Javad Zarif, saat ada kunjungan pejabat dari Palestina.
Israel, bersama dengan negara-negara Barat, telah lama menuduh Iran diam-diam mengejar senjata nuklir dengan program sipilnya. Tuduhan itu dibantah Iran.
"Dengan dalih (program) energi nuklir damai Iran, Zionis selalu berusaha untuk mengalihkan perhatian pemerintah dan opini publik negara dari kejahatan mereka sendiri di Palestina," kata Menteri Luar Negeri Muhammad Javad Zarif dalam sebuah pernyataan yang dilansir AFP, Rabu (29/1).
Dia membuat pernyataan selama kunjungan Jibril Rajub, pejabat senior Otoritas Palestina yang didukung Barat, ke Iran. Rajub terlibat dalam pembicaraan perdamaian yang ditengahi AS dengan Israel.
Rajub, anggota senior gerakan Fatah Presiden Palestina Mahmud Abbas, kata kelompok itu "tidak akan berhenti melakukan perlawanan sampai pembentukan pemerintah Palestina merdeka" di Yerusalem timur, yang diduduki dan dianeksasi oleh Israel.
Ia menyerukan rakyat Iran dan pemerintah mereka untuk melipatgandakan dukungan mereka kepada rakyat Palestina dalam melawan pendudukan dan terhadap rencana Israel untuk meyahudikan Kota Suci itu dan mengusir penduduknya.
Israel sebelumnya mengatakan, program nuklir Iran jadi ancaman terbesar. Iran sendiri tidak mengakui Israel dan telah lama mendukung kelompok-kelompok bersenjata yang berkomitmen untuk kehancuran negara Yahudi.