REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Arsene Wenger tak bisa menutupi rasa frustrasinya melihat jadwal pertandingan timnya pada bulan Februari ini. Dalam kurun waktu 11 hari, juru taktik Arsenal itu harus mendampingi pasukannya melawan tiga klub raksasa.
Pada tanggal 8 Februari, the Gunners harus melawat ke Anfield menghadapi Liverpool di Liga Primer Inggris. Lima hari berselang, Stadion Emirates kedatangan Manchester United. Selang beberapa hari, Emirates langsung kedatangan Bayern Muenchen pada ajang Liga Champions.
"Kami tidak punya cukup waktu untuk beristirahat," kata Wenger seperti dilansir laman resmi klub.
Meski mengeluh, Wenger tetap sadar bahwa jadwal yang sudah ditetapkan tak bisa diubah. Ia hanya bisa berharap anak-anak asuhnya tak kehilangan banyak poin sepanjang jadwal maut tersebut.
Karena itu, haram hukumnya bagi Arsenal tergelincir menjelang datangnya lawan-lawan berat di Liga Primer. Hal itulah yang ditekankan Wenger kepada anak-anak asuhnya ketika menjamu Crystal Palace pada Ahad (2/2).
Melawan tim yang di atas kertas lebih lemah, Arsenal wajib mengepak tiga angka. Jika tidak, perjalanan Arsenal di persaingan juara musim ini bisa terguncang.
Untuk mengatasi jadwal padat tersebut, Wenger menekankan pentingnya rotasi dalam tim. Menghadapi tim polesan Tony Pulis, Wenger agaknya akan mempercayakan sejumlah posisi kepada pemain muda seperti Serge Gnabry dan Carl Jenkinson.
Wenger juga bisa menggunakan Lukas Podolski dan Niklas Bendtner sebagai alternatif pelapis Olivier Giroud.
"Saya hanya bisa berharap semua rencana berjalan lancar," ungkap arsitek berjuluk the Professor itu.