REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Pekan lalu menjadi periode yang berat bagi segenap penghuni Vinovo, kamp latihan Juventus. Rentetan 12 kemenangan beruntun mereka di Serie A Italia sejak Oktober tahun lalu seakan kurang bermakna ketika tersingkir dari Coppa Italia di tangan AS Roma.
Beberapa hari berselang, rekor kemenangan beruntun terpanjang itu baru benar-benar terhenti oleh tim sekota Roma, Lazio. Dua kegagalan beruntun itu pun menyebarkan sinyal ke seluruh penjuru Italia bahwa Juventus bukanlah tim yang tak bisa dikalahkan.
"Kami masih tetap berada di puncak klasemen," kata arsitek Juventus, Antonio Conte, menampik timnya sedang dalam kondisi krisis seperti dilansir Forza Italian Football.
Conte sadar anak-anak asuhnya mesti berada dalam motivasi tinggi menghadapi laga berat melawan Inter Milan Ahad (2/2). Ia optimistis atmosfer sengit laga bertajuk Derby d'Italia itu akan secara otomatis mengangkat moral pasukannya. Apalagi, beberapa penggawa Juventus baru saja mendapat penghargaan dalam Gran Gala del Calcio, tengah pekan ini.
Satu-satunya kendala teknis yang menghantui persiapan Conte barangkali absennya penjaga gawang Gianluigi Buffon. Kapten La Vechhia Signora itu harus menepi akibat kartu merah yang didapatnya pada laga kontra Lazio. Mau tak mau, Conte harus menyiapkan Marco Storari untuk melapis kiper tim nasional Italia tersebut.