REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Menteri Koordinator Bidang Ekonomi Hatta Rajasa menyatakan Peraturan Pemerintah terkait Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Kota Palu akan selesai pada Februari 2014.
Ia berharap pada Maret 2014 bisa dilaksanakan "ground breaking" atau seremoni pembukaan lahan yang menandakan proyek pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus di Palu dimulai secara resmi.
Dengan adanya Kawasan Ekonomi Khusus di Kota Palu, menurut Hatta maka kegiatan di daerah ini akan meningkat pesat, termasuk sektor riil.
Saat ini sarana pendukung Kawasan Ekonomi Khusus di Palu sudah mulai dibenahi seperti bandar udara dan pelabuhan laut.
Ia mengatakan tugas utama pemerintah daerah dalam pelaksanaan Kawasan Ekonomi Khusus di Palu adalah mengundang investor, sedangkan pemerintah pusat berperan mengembangkan infrastruktur pendukungnya.
Sebelumnya Wali Kota Palu Rusdy Mastura menyebutkan ada 57 perusahaan berasal dari dalam maupun luar negeri yang telah mendaftar untuk berinvestasi di kawasan ekonomi khusus yang terletak di bagian utara kota ini.
Perusahaan tersebut antara lain bergerak di bidang perakitan mobil, pertambangan, pengolahan hasil perkebunan dan perikanan, pergudangan serta di sektor jasa.
Total investasi yang akan terserap di kawasan ekonomi khusus Kota Palu itu sekitar Rp56 triliun dengan serapan tenaga kerja diperkirakan lebih dari 100.000 orang.
Sementara itu dari lahan KEK seluas 1.500 hektare nantinya akan dibagi menjadi kawasan industri seluas 700 hektare, kawasan perumahan 500 hektare, taman pendidikan dan pusat penelitian 100 hektare, kawasan komersial 100 hektare, kawasan olahraga 50 hektare, pergudangan 15 hektare, dan kawasan lain-lain mencapai 5 hektare.
Pembangunan infrastruktur pendukung KEK Kota Palu akan dibangun mulai 2014, dan ditargetkan akan selesai selama tiga tahun. Infrastruktur itu antara lain jalan tol, instalasi listrik dan air, serta perluasan pelabuhan dan bandara.
Rusdy mengatakan, dengan adanya KEK maka ekonomi Kota Palu dan Sulawesi Tengah akan tumbuh pesat karena aktivitas bisnis yang tinggi sehingga akan menciptakan berbagai peluang usaha di sekitar KEK.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah pada 2013 tumbuh sebesar 9,38 persen dibandingkan tahun sebelumnya.