Senin 24 Feb 2014 18:59 WIB

Rusia Diminta Tak Intervensi Ukraina

Rep: Gita Amanda/ Red: Didi Purwadi
Aksi demonstrasi di Ukraina, para pengunjuk rasa berhadapan dengan barikade polisi setempat.
Foto: Reuters
Aksi demonstrasi di Ukraina, para pengunjuk rasa berhadapan dengan barikade polisi setempat.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Para pejabat Amerika Serikat, Ahad (23/2), berkeras meminta Ukraina tetap bersatu dan memperingatkan setiap intervensi militer yang dilakukan Rusia. Permintaan tersebut menanggapi upaya Rusia untuk memperluas pengaruhnya di Ukraina.

Namun, pemecatan Presiden Viktor Yanukovich merampas harapan Rusia untuk menjaga Ukraina sebagai salah satu orbit Rusia. Selama ini Presiden Rusia, Vladimir Putin, berharap dapat membangun blok perdagangan besar dari negara-negara bekas republik Soviet. Ini untuk menyaingi kekuatan ekonomi Cina dan Amerika Serikat.

Desember lalu, Moskow berhasil memikat Presiden Yanukovich untuk beralih dari tawaran perjanjian dengan Uni Eropa. Rusia sepakat memberikan paket bailout keuangan hingga 15 miliar dolar. Namun, upaya Rusia mengambil alih daerah berbahasa Rusia di timur Ukraina, beresiko memicu konflik.

Menteri Keuangan Rusia, Anton Siluanov, mengatakan bahwa Moskow akan melepaskan bantuan tahap kedua sebesar dua miliar dolar. Namun, bantuan itu hanya akan diberikan saat pemerintahan baru terbentuk di Kiev.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement