REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Para pejabat Amerika Serikat, Ahad (23/2), berkeras meminta Ukraina tetap bersatu dan memperingatkan setiap intervensi militer yang dilakukan Rusia. Permintaan tersebut menanggapi upaya Rusia untuk memperluas pengaruhnya di Ukraina.
Namun, pemecatan Presiden Viktor Yanukovich merampas harapan Rusia untuk menjaga Ukraina sebagai salah satu orbit Rusia. Selama ini Presiden Rusia, Vladimir Putin, berharap dapat membangun blok perdagangan besar dari negara-negara bekas republik Soviet. Ini untuk menyaingi kekuatan ekonomi Cina dan Amerika Serikat.
Desember lalu, Moskow berhasil memikat Presiden Yanukovich untuk beralih dari tawaran perjanjian dengan Uni Eropa. Rusia sepakat memberikan paket bailout keuangan hingga 15 miliar dolar. Namun, upaya Rusia mengambil alih daerah berbahasa Rusia di timur Ukraina, beresiko memicu konflik.
Menteri Keuangan Rusia, Anton Siluanov, mengatakan bahwa Moskow akan melepaskan bantuan tahap kedua sebesar dua miliar dolar. Namun, bantuan itu hanya akan diberikan saat pemerintahan baru terbentuk di Kiev.