Jumat 28 Feb 2014 15:29 WIB

AS Perangi Kegemukan Dengan Label Makanan

Lelaki kegemukan
Foto: wordpress
Lelaki kegemukan

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON-- Makanan kemasan yang dijual di Amerika Serikat akan segera mencantumkan kandungan jumlah kalori termasuk tambahan gula yang ada dalam usul yang penting mengenai penjelasan nutrisi makanan pada produk terkait.

Langkah tersebut adalah yang pertama kali dilakukan sejak 20 tahun petugas kesehatan mencari cara yang tepat dalam memerangi kegemukan dan melawan penyakit-penyakit terkait seperti kencing manis. Badan Pengawas obat dan makanan (FDA) AS pada Kamis mengatakan usul tersebut juga akan memastikan jumlah kalori yang dibutuhkan secara rata-rata oleh tiap konsumen dalam sekali penyajian (kemasan).

Ibu negara Michelle Obama yang meluncurkan ajakan 'Ayo Bergerak' untuk melawan kegemukan pada anak-anak, mengumumkan usul tersebut bersama FDA. Dasar perubahan ini sangat sederhana, katanya. "Anda perlu pergi sendiri ke toko terdekat, pilih makanan dari rak dan tahu betul bahwa pilihan itu bermanfaat bagi keluarga Anda."

FDA telah meminta perusahaan makanan kemasan untuk mencantumkan kandungan gula alami yang terdapat pada buah dan gula tambahan seperti sirup jagung dan sari buah termasuk gula merah dan gula pasir. Sebagai tambahan, pencantuman vitamin juga diminta memasukkan kandungan potasium dan vitamin D, karena selama ini perusahaan hanya diminta mencantumkan kandungan vitamin A dan C. FDA melihat ada kekurangan akan vitamin D dan potasium.

Dabid Kessler yang memimpin FDA pada saat cap pertama diciptakan, mengatakan bahwa pembaruan pada cap produksi itu sangat penting untuk meningkatkan kesehatan masyarakat. "Label makanan bukan sekedar memberi informasi tetapi juga mendorong industri untuk menciptakan produk-produk yang lebih sehat," ujarnya dalam wawancara. "Tidak ada perusahaan yang ingin terlihat jelek dalam capnya."

FDA memperkirakan pembaruan cap ini akan membuat pihak industri mengeluarkan dana dua miliar dolar sedangkan keuntungan bagi konsumen diperkirakan antara 20-30 miliar dolar. Pembaruan itu diberlakukan efektif hingga tiga tahun ke depan, diawali dengan 90 hari untuk menampung pendapat masyarakat, kemudian FDA akan mengambil keputusan akhir.

Ketika sudah ditetapkan, perusahaan mendapat waktu dua tahun untuk menyesuaikan dengan aturan baru tersebut. "Sangat penting dilakukan bahwa perubahan itu didasari atas data ilmiah," kata Pamela Bailey, ketua dan kepala eksekutif Asosiasi Manufaktur Produk Makanan.

"Sama pentingnya untuk memastikan bahwa semua perubahan itu memberi informasi yang tepat, bukan malah membingungkan konsumen".

sumber : Antara/Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement