Oleh: Teguh Setiawan
Ada dua teori kedatangan Islam di Bulgaria, dan keduanya saling pertentangan.
Teori pertama menyebutkan setelah invasi Ottoman terjadi pembantaian besar-besaran terhadap orang Bulgaria dan pendudukan Anatolia (Asia Minor), yang merupakan elemen penting kebijakan kolonisasi Turki.
Setelah pembantaian, administrator Ottoman, serdadu, dan pejabat keagamaan, memasuki desa-desa dan menaklukan kota.
Ottoman menggebah banyak penduduk desa di Asia Kecil, dan suku-suku penggembala nomaden (Yürüks) pemeluk beragam kepercayaan dan agama, ke daerah baru. Migrasi inilah yang menjadi basis pembentukan populasi Muslim Turki di Kekaisaran Ottoman, yang keturunannya kini membentuk minoritas Turki di Bulgaria.
Teori kedua secara tegas menolak kolonisasi skala besar terhadap penduduk Anatolia. Komunitas Muslim Turki di Bulgaria adalah hasil konversi paksa penduduk lokal lewat kawin campur, serta konversi dengan alasan ekonomi.
Konversi skala besar membuat orang Bulgaria lupa akan bahasa dan identitas mereka. Mereka menjadi komunitas Turki baru, dan bagian Turki sesungguhnya.
Kedua teori ini, dengan berbagai variannya, dibangun berdasakan penelitian oleh banyak sarjana Bulgaria dan Barat. Salah satunya, yang dipertimbangkan sebagai dasar teori pertama, adalah sejarah asal-usul penganut Alevi.
Alevi adalahsekte sempalan Syiah. Nenek moyang mereka berasal dari Iran, yang masuk ke Asia Minor abad ke-15 dan 17. Sejarah juga membuktikan terjadinya migrasi besar-besaran orang-orang dari bagian lain wilayah Ottoman ke Asia Minor, dan masuk ke Bulgaria.
Ulf Bunnbauer, dalam The Case of the Bulgarian Pomaks, punya cerita menarik. Untuk mendukung teori konversi paksa terhadap penduduk lokal, kaum nasionalis Bulgaria merekayasa penelitian arkeologi terhadap makam orang-orang Pomaks. Mereka meletakan salib-salib di kubur orang Islam, dan mengklaimnya sebagai bukti bahwa orang Pomaks sebenarnya Kristen yang dipaksa menjadi Muslim.
Elena Marushiakova & Vesselin Popov membagi kehidupan Muslim di Bulgaria ke dalam tiga periode. Pertama, Mulsim di negara baru Bulgaria (1878–1944). Kedua, Muslim Bulgaria di era Socialis (1944–1989). Ketiga, Muslim di era perubahan (1989 sampai saat ini).
Periode pertama dimulai dengan kemunculan minoritas Turki secara gradual sebagai isolated community setelah Perang Turki-Rusia 1877–1878 dan akhir kekuasaan Ottoman di Bulgaria.
Orang Turki, yang sebelumnya mendominasi kehidupan politik, tiba-tiba menjadi ‘antoher’ yang dikepung populasi dengan status sosial baru. Mereka terpisah dari negeri induk yang sedang mengalami proses konsolidasi pasca kejatuhan Ottoman.