Oleh: Ani Nursalikah
Albania merupakan negara yang mayoritas penduduknya memeluk agama Islam. Sekitar 70 persen dari 3,6 juta penduduknya beragama Islam. Statistik tersebut menjadikannya sebagai negara Eropa satu-satunya yang mayoritas penduduknya Muslim.
Negara ini terletak di Eropa bagian tenggara. Albania berbatasan dengan Montenegro di sebelah utara, Serbia (Kosovo) di timur laut, Republik Makedonia di timur dan Yunani di selatan.
Islam datang ketika Ottoman (Turki Usmani) menguasai kawasan itu antara 1385-1912. Selama masa ini, kebanyakan penduduk masuk Islam dan bermigrasi ke Italia, Yunani, Mesir dan Turki.
Di bagian utara, penyebaran Islam di negara yang mendapat kemerdekaan dari Ottoman pada 1912 ini tergolong lambat karena adanya resistensi dari Gereja Katolik Roma dan wilayah yang berupa pegunungan. Namun, di wilayah pusat dan selatan, pada akhir abad ke-17, sebagian besar penduduk memeluk agama Islam.
Selama masa kepemimpinan Ottoman yang panjang, sebagian besar penduduk Albania memeluk Islam. Sebagian minoritas tetap menganut Kristen Ortodoks dari negara tetangga Yunani.
Sebagian menganut Katolik Roma karena masih ada pengaruh dari Vatikan. Pada periode ini, penduduk yang berbeda agama sangat menjunjung tinggi toleransi beragama. Toleransi antaragama ini memang merupakan karakteristik pemerintahan Ottoman.
Terdapat tiga kelompok besar dalam populasi Albania saat ini. Komunitas Muslim Albania adalah badan utama yang mewakili Muslim Sunni (mayoritas) dan Muslim Albania pada umumnya. Komunitas Muslim Albania dianggap sebagai kelompok yang paling 'sah' mewakili Muslim oleh negara dan komunitas internasional.
Kelompok kedua adalah Pusat Bektashi Dunia di Tirana yang secara resmi mewakili kelompok Muslim Syiah. Muslim Syiah menempati 20 persen populasi Muslim Albania dan memiliki sejumlah kesamaan dengan Muslim Alevi di Turki.
Terakhir, kelompok Bektashi ini dianggap sesat oleh banyak Muslim karena lebih santai, praktik yang liberal, dan teologi yang berbeda.