Sabtu 15 Mar 2014 06:53 WIB

Melestarikan Tradisi Pesantren (1)

Suasana kegiatan santri di salah satu pondok pesantren.
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Suasana kegiatan santri di salah satu pondok pesantren.

Oleh: Rosita Budi Suryaningsih   

Pesantren merupakan sistem pendidikan asli Indonesia.

Pesantren sejatinya adalah tempat pendidikan para ulama. Tapi, peran pesantren pun semakin meluas, juga ikut membangun masyarakat dan memberikan pemahaman Islam dengan lebih giat.

Pesantren selalu ikut berperan dalam pembangunan bangsa ini. Bahkan, ketika mengusir penjajah, para santri ikut memanggul senjata.

Zaman semakin modern membuat pesantren semakin berkembang. Tapi, perkembangan yang terjadi tak pernah melepaskan ciri khas yang ada pada pesantren.

Justru, ciri khas pesantren inilah yang patut untuk dilestarikan karena merupakan budaya Indonesia asli. Jangan sampai, nanti negara tetangga ikut mengaku-ngaku pemilik asli budaya pesantren karena orang Indonesia sendiri tak melestarikannya.

Pengamat Pendidikan Islam dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Prof Abdullah Nata mengatakan, orang Indonesia patut berbangga hati memiliki pesantren. "Pesantren merupakan lembaga pendidikan indigeneous, sistem pendidikan asli Indonesia," ujarnya menjelaskan kepada Republika, pekan lalu.

 

Tak ada negara lain yang punya budaya pesantren. Sistem pembelajarannya berbasis pada budaya asli Indonesia. Meski mempelajari kajian Islam yang dibawa oleh para pedagang Arab dan India, para pendiri pesantren mengadopsi cara pengajaran yang dinilai cocok untuk masyarakat pribumi. Cara pembelajaran ini kadang berbeda satu daerah dengan daerah lain, menyesuaikan kebutuhan dan kebiasaan masyarakat setempat.

Budaya unik pesantren pun pernah dilirik salah satu antropolog kenamaan asal Amerika Serikat Clifford Geertz. Penelitian yang dilakukan di pedesaan di Jawa Timur tentang budaya pesantren dan masyarakat Jawa pun kemudian diterbitkan dalam buku The Religion of Java.

Tulisannya pun kini menjadi acuan bagi siapa pun, termasuk masyarakat di luar Indonesia yang ingin mengetahui tentang budaya pesantren dan bentuk akulturasi Islam dengan budaya Jawa.

Unik. Mungkin kata ini tepat bagi dunia pesantren. Mempelajari kajian Islam, tapi menggunakan cara-cara pembelajaran yang tidak ditemukan di negara lain. Pesantren di Indonesia juga patut diacungi keunikannya karena bisa bertahan dalam terpaan zaman.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement