REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Pelatih tim nasional Indonesia Alfred Riedl akan mencoba seluruh pemain yang dibawa dalam Tur Spanyol. Riedl pun menegaskan bakal melakukan rotasi pada uji coba selanjutnya melawan tim nasional Kuba di Estadio Luis Suner Pico, Alzira, Sabtu (29/3).
"Melawan Kuba, kami akan menurunkan beberapa pemain yang berbeda dari pertandingan pertama," kata Riedl melalui surat elektronik kepada wartawan.
Pada uji coba perdana di Spanyol melawan timnas Andorra, Rabu (26/3), Indonesia harus susah payah memetik kemenangan tipis 1-0. Gol semata wayang Indonesia dicetak Raphael Maitimo pada menit ke-50 melalui titik penalti.
Riedl mengkombinasikan pemain muda dan senior pada laga tersebut. Pelatih asal Austria itu bahkan memberi kesempatan kepada pemain debutan Bayu Gatra untuk berkolaborasi bersama Firman Utina dan Zulham Zamrun di lini tengah sejak menit awal.
Pemain muda lainnya yakni Rizky Pellu dipercaya berduet dengan Raphael Maitimo sebagai gelandang jangkar. Posisi penjaga gawang juga dipercayakan kepada Andritany Ardhiyasa, sementara kiper I Made Wirawan dan Choirul Huda dicadangkan.
Riedl memang harus mencoba semua pemain karena Tur Spanyol ini merupakan program persiapan menjelang Piala AFF 2014. Riedl harus terus menemukan komposisi terbaik karena Indonesia memasang target juara pada ajang dua tahunan itu.
Pelatih yang membawa Indonesia menjadi runner-up AFF 2010 itu meyakini Kuba akan lebih berat ketimbang Andorra. Karena itu ia berharap para pemain bisa tampil lebih baik dari sebelumnya.
"Kuba lebih kuat dari Andorra. Dan saya yakin juga lebih kuat dari Indonesia. Semoga pemain bisa mengambil pelajaran dari pengalaman bertanding melawan Andorra," ujarnya.
Riedl tidak merinci masalah teknis setelah anak-anak asuhnya kesulitan melawan Andorra. Namun ia lebih mempermasalahkan adaptasi pemainnya kepada cuaca. Dia mengatakan, pemain masih kaget dengan cuaca di Spanyol sehingga tidak bisa bermain maksimal.
"Pemain belum terbiasa dengan suhu dingin, angin kencang, lapangan pun cukup keras sehingga membuat tim sulit mengembangkan permainan," Riedl mengatakan.