Oleh: Rosita Budi Suryaningsih
Abu jahal masih tak percaya dengan apa yang terjadi. Badannya kaku, mukanya pucat, matanya melotot dan terbelalak, mulutnya melongo, dan tak bisa berkata-kata.
Kawan-kawannya pun bertanya, "Apa sebenarnya yang terjadi padamu Abu Jahal? Mengapa engkau tak melemparkan batu itu ke kepala Muhammad ketika ia sedang sujud tadi?"
Abu jahal tetap membisu. Ia masih kaget dan trauma dengan apa yang terjadi. Ia masih tak percaya dengan apa yang dilihatnya tadi.
Setelah lama, akhirnya Abu Jahal sadar dari kondisi kakunya tadi. Ia pun akhirnya mengatakan apa yang ia lihat saat ia mau melemparkan batu pada Muhammad. "Ketika aku hendak melemparkan batunya, tiba-tiba muncul seekor unta raksasa di hadapanku, dan hendak menendang aku."
"Aku sangat terkejut karena belum pernah melihat unta sebesar itu. Sebab itulah aku mundur. Karena, jika aku melangkah maju pasti aku ditendang unta tersebut dan mati," jelasnya.
Kawan-kawannya pun sangat kecewa melihat penjelasan tersebut. "Abu Jahal, kami memperhatikanmu dari jauh, dan tidak satupun dari kami yang melihat ada unta di depanmu, bahkan bayangannya pun tak ada," kata mereka.
Mereka pun kecewa dengan Abu Jahal. Selama ini, orang yang dianggap sebagai sosok yang gagah dan berani membunuh Muhammad ternyata hanyalah seorang pembohong. Mereka menyangsikan segala keterangan yang diutarakan Abu Jahal.
Setelah kejadian ini, seluruh kaum Quraisy tak lagi percaya dengan Abu Jahal. Mereka kehilangan kepercayaan terhadapnya dan semua kata-kata Abu Jahal tak pernah diindahkan lagi.
Allah senantiasa melindungi Rasulullah dan semua umat Islam atas orang-orang kafir yang menjahati mereka. Balasan bagi orang kafir yang menjahati Islam, Allah SWT berfirman dalam Alquran surat al-Baqarah ayat 15, "Allah akan memperolok-olokkan mereka dan membiarkan mereka terombang-ambing dalam kesesatan."