Senin 07 Apr 2014 15:15 WIB

NISP Akan Topang Pertumbuhan UUS

Rep: Ichsan Emrald Alamsyah/ Red: Julkifli Marbun
Salah satu outlet OCBC NISP Syariah di Jakarta.
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Salah satu outlet OCBC NISP Syariah di Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Unit Usaha Syariah (UUS) PT Bank OCBC NISP mengakhiri tahun dengan gemilang. Menurut Presiden Direktur OCBC NISP, Parwati Surjaudaja kontribusi UUS terhadap pertumbuhan perseroan saat ini mencapai dua persen.

Padahal menurut dia akhir 2012, kontribusi NISP Syariah hanya satu persen. Peningkatan kontribusi ini menurut dia karena NISP Syariah memang tumbuh luar biasa. Bahkan laba di akhir 2013 hampir menyentuh angka di atas 140 persen.

Berdasarkan data terakhir Republika, Februari lalu, aset UUS NISP mencapai Rp 1,7 triliun. Angka ini meningkat 73 persen dibandingkan waktu yang sama tahun sebelumnya.

Sementara pembiayaan mencapai angka Rp 1,4 triliun atau naik year on year 117 persen. Untuk dana pihak ketiga terkumpul sebanyak Rp 1,23 triliun atau naik 67 persen. Sedangkan untuk laba di 2013 tumbuh 147 persen, yakni mencapai Rp 41,2 miliar.

Ke depan ia mengatakan OCBC NISP akan terus mendorong peningkatan kontribusi syariah. Hal ini agar NISP Syariah dilepas bisa memiliki kesehatan dan modal yang baik.

Sebagai langkah awal tahun ini, dua dari tiga pembangunan cabang baru dikhususkan untuk syariah. Total cabang syariah akan menjadi 8 unit.

Selain itu induk juga melakukan office channeling, yaitu membuka unit syariah di cabang OCBC NISP. Ia mengakui saat ini kekuatan utama OCBC NISP Syariah adalah di produk mortgage atau pembiayaan perumahan.

Sehingga bisa dibilang produk syariah masih sangat terbatas. Ke depan, ia menyatakan akan ada pengembangan produk-produk lainnya.

Direktur OCBC NISP Hartati menambahkan induk akan terus menyokong pertumbuhan syariah. Salah satunya, tutur dia di kuartal I 2014, induk telah menyuntikkan modal sebesar Rp 100 miliar kepada UUS.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement