REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rumusan aplikasi zakat global akan menjadi bahasan utama dalam Konferensi Zakat Internasional di New York, Mei mendatang. Masalah ini mendesak untuk segera diselesaikan dengan harapan bisa menjadi rujukan umat Islam di negeri non-Islam.
Sekretaris Badan Pekerja WZF, Irfan Syauqi Beik mengungkap secara umum, setiap negara termasuk negera non-Islam memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, ada negara-negara yang sangat kuat dalam penghimpunan zakat, seperti Arab Saudi yang bisa sampai Rp 1.000 triliun.
"Tapi ada juga negara yang sangat kreatif dalam sisi pendayagunaannya termasuk Indonesia. Kita ingin sharing," tambah Irfan.
Inilah yang menjadi target paket yang ditawarkan Indonesia dalam Konferensi Zakat Internasional yang akan digelar pada 28 hingga 29 Mei 2014 mendatang di New York Amerika Serikat.