Oleh: Ani Nursalikah
Dilahirkan pada 745 M, Mahdi menghabiskan masa kanak-kanaknya di Suriah. Ia bertugas di sebuah fasilitas militer di Khurasan, tempatnya menjabat sebagai gubernur. Ia tinggal di Rayy, tidak jauh dari Teheran sekarang.
Tinggi, anggun, dan periang, Mahdi memiliki wajah berkulit gelap, dahi tinggi, dan rambut ikal. Kaum wanita mengaguminya dan dia memuja mereka.
Untuk mengejar kesenangan, Mahdi menghambur-hamburkan harta, meminta pasokan dari perbendaharaannya. Ia selalu tertarik kepada seseorang, namun cinta sejatinya adalah seorang gadis muda yang ramping dan gemulai, seperti sebatang ilalang, bernama Khaizuran (berarti bambu).
Khaizuran akhirnya memberi Mahdi tiga putra. Musa dilahirkan pada 764 M, Harun dilahirkan pada 766 M (keduanya ditakdirkan meraih kekuasaan dan kemasyhuran) dan Isa yang kehidupannya tetap misterius.
Khaizuran juga memberi Mahdi seorang putri bernama Yacuta (merah delima). Dilahirkan pada 767 M, dia adalah anak kesayangan ayahnya. Mahdi nyaris tak pernah membiarkan putrinya lepas dari penglihatannya.
Dia memiliki istana sendiri di dalam kompleks istana dan biasa berkuda ke luar bersama Mahdi, berpakaian seperti seorang prajurit kavaleri kecil lengkap dengan pedang. Namun, ia meninggal muda di usia 16 tahun.
Selain melahirkan para pewaris, Khaizuran memiliki ambisi besarnya sendiri. Cakap secara politis, dia menjadikan dirinya sebuah kekuatan dalam istana yang harus diperhitungkan oleh mereka yang ingin didengarkan khalifah.
Mahdi sendiri memiliki banyak selir, termasuk Shikla, seorang budak hitam Afrika yang direbut dari seorang pangeran lain di pesisir selatan Laut Kaspia. Dia memberi Mahdi seorang putra berkulit gelap bernama Ibrahim yang menjadi penyanyi dan penyair terkenal kesayangan Khalifah Harun ar-Rasyid.