REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Arema Cronus Indonesia tanpa istirahat langsung bertolak ke Hanoi, Vietnam, usai menjamu Pelita Bandung Raya (PBR) dalam lanjutan Liga Super Indonesia di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Sabtu (19/4) malam.
"Pemain dan pelatih serta ofisial sudah berangkat ke Hanoi, Vietnam lewat Bandara Juanda dini hari tadi (Ahad) sekitar pukul 03.00 WIB, sehingga pemain tidak punya waktu istirahat sama sekali karena Sabtu malam masih meladeni PBR," kata General Manajer Arema Cronus Ruddy Widodo, Ahad (20/4).
Ruddy mengaku jangankan untuk pemulihan atau recovery, untuk istiahat sejenak usai menjamu PBR saja tidak bisa dilakukan karena waktu yang sangat mepet, akibat jadwal pertandingan yang sangat padat. Sabtu (19/4) malam, Arema meladeni PBR dan Rabu (23/4) harus menghadapi Hanoi T&T Vietnam di kandang Hanoi di ajang Piala AFC.
Dalam lawatannya ke kandang Hanoi T&T itu, Arema menargetkan poin sempurna, sekaligus mengincar posisi puncak klasemen sementara grup F yang dihuni Hanoi T&T Vietnam, Selangor FA Malaysia, Maziya S&R Maladewa dan Arema. Posisi puncak grup F saat ini dihuni Hanoi T&T dengan raihan poin 12 dan Arema Cronus 10 poin sebagai runner up.
Jika Arema mampu menundukkan Hanoi T&T, posisi puncak klasemen sudah pasti di raih dan di babak 16 besar tim berjuluk Singo Edan itu bisa terhindar dari pertemuan denga juara grup H yang kemungkinan besar diraih Kitchee Hong Kong.
"Meskipun Arema sudah mengantongi tiket lolos babak 16 besar, rasanya belum afdol kalau tidak menjadi juara grup. Kalau kesempatan itu terbuka kenapa tidak dimanfaatkan dengan maksimal," kata Ruddy.
Menurut Ruddy, ada beberapa keuntungan yang didapat jika menjadi juara grup, yakni pada babak 16 besar akan berhadapan dengan runner up grup H, yakni antara Tampines Rovers Singapura atau Nay Pyi Taw Myanmar. Selain, itu juara grup pada babak penyisihan berhak menjadi tuan rumah.