REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Perantara Senior Taliban Pakistan, Maulana Sami-ul-Haq, mengatakan bahwa ia akan mendesak Taliban memperpanjang gencatan senjata mereka untuk mengambil proses dialog ke depan .
Taliban telah mengakhiri gencatan senjata 40 hari mereka pada 10 April setelah mereka mengklaim pemerintah gagal untuk membuat kemajuan pada dua tuntutan awal mereka, yakni pembebasan tahanan non-tempur dan memberikan kepada mereka beberapa daerah di wilayah suku Waziristan Selatan untuk pembicaraan masa depan.
Pembicaraan saat ini menghadapi situasi kebuntuan dan para perantara Taliban serta tim perunding pemerintah bertemu di Islamabad Selasa dan meninjau pilihan untuk menghidupkan kembali proses dialog.
Menteri Dalam Negeri Ch Nisar Ali Khan telah mengadakan pertemuan untuk menjelaskan sikap pemerintah mengenai pembicaraan.
Maulana Sami ul Haqa mengatakan para perunding akan segera menghubungi dewan politik Taliban untuk menghidupkan kembali proses dialog.
Dia mengatakan para perantara Taliban kini yakin bahwa kepemimpinan politik dan militer adalah pada halaman yang sama dalam pembicaraan.
Ditanya mengapa pembicaraan tidak membuat kemajuan apapun sejauh ini, ia mengatakan ada keluhan-keluhan dan pemesanan-pemesanan di kedua pihak. Dia menambahkan ada kebutuhan untuk menjembatani kesenjangan kepercayaan itu.
Dia mengatakan bahwa komite-komite mengulas kesulitan-kesulitan dalam dialog dan sepakat untuk mengambil langkah-langkah untuk menghapus kesalahpahaman serta mempercepat proses.
"Komite Taliban akan terus berupaya untuk melakukan proses dialog yang sukses dan sub-komite akan dibentuk untuk menyelesaikan masalah-masalah," katanya.