REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Uni Eropa (UE) menilai Indonesia adalah contoh yang baik dari negara yang dapat menyatukan demokrasi dan pertumbuhan ekonomi. Kemarin Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan I-2014 mencapai 5,21 persen. UE menilai angka yang dicapai tersebut sangat bagus.
"Faktanya, Indonesia dapat menyatukan pertumbuhan ekonomi yang sangat baik dengan pendalaman demokrasi. Ini contoh yang baik bagi mereka yang bilang kedua hal tersebut tak dapat disatukan," ujar Duta Besar UE untuk Indonesia, Brunei Darussalam dan ASEAN Olof Skoog dalam seminar Hubungan Indonesia-UE, Selasa (6/5).
Ia menilai bahwa Indonesia dapat menangani transisi demokrasi tanpa konflik besar. Hal tersebut jarang terjadi di negara lainnya. Menurut dia, demokrasi yang dimiliki Indonesia sama dengan UE. Ia berharap Indonesia dapat menjaga demokrasi tersebut.
Capaian pertumbuhan ekonomi pada triwulan I sebenarnya meleset dari target yang ditetapkan Pemerintah dan Bank Indonesia. Pemerintah menargetkan Indonesia tumbuh 5,8 hingga 6 persen, sedangkan BI menargetkan Indonesia dapat tumbuh 5,5-5,9 persen.