REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Penculikan lebih dari 200 pelajar oleh Boko Haram mendorong Mufti Arab Saudi angkat bicara. Mufti menilai prilaku Boko Haram itu hanya akan mencemarkan citra Islam.
"Kelompok ini dibentuk guna mencemarkan citra Islam. Mereka menempuh jalan yang salah," kata Sheikh Abdulaziz Al-Sheikh, seperti dilansir reuters, Ahad (11/4). Al-Sheikh mengatakan penculikan sangat dilarang dalam Islam. Apalagi menikahi korban penculikan.
"Menggunakan ajaran Islam untuk pembenaran melakukan penculikan bukanlah hal benar. Islam tidak bersalah soal ini," kata dia.
Belakangan, ormas Islam di seluruh dunia telah menyerukan pembebasan kepada Boko Haram. Di Kairo, Ulama Al-Azhar menyatakan apa yang dilakukan Boko Haram tidak sesuai dengan ajaran Islam. Seruan ini dilakukan setelah pemimpin Boko Haram mengancam akan menjual para korban ke pasar gelap.
Sejak lama, Boko Haram kerap terlibat dalam aksi kekerasan, penangkapan dan korupsi. Mereka turut bertanggung jawab atas penembakan dan pemboman terhadap pasukan keamanan dan pemerintah sejak 2009. Belakangan aksi mereka semakin brutal, mereka mulai menargetkan umat Kristen dan Islam sebagai target operasi.