Sabtu 24 May 2014 10:06 WIB

AS Tangguhkan Bantuan Militer Untuk Thailand

Panglima Militer Thailand, Prayuth Chan-ocha saat menginspeksi para pasukannya di sebuah barak militer Thailand di pinggiran Bangkok.
Foto: AP Photo/Apichart Weerawong, File
Panglima Militer Thailand, Prayuth Chan-ocha saat menginspeksi para pasukannya di sebuah barak militer Thailand di pinggiran Bangkok.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat (AS) menangguhkan bantuan militer senilai 3,5 juta dolar AS untuk Thailand, atau sepertiga bantuan kepada sekutu, dan mendesak warganya untuk mempertimbangkan kembali rencana perjalanan ke negara itu setelah militer mengambil alih kekuasaan.

Juru bicara Departemen Luar Negeri, Marie Harf, mengatakan Washington juga sedang meninjau sisa bantuan AS untuk Thailand - yang berjumlah sekitar 10,5 juta dolar AS pada tahun 2013 untuk mengupayakan pemotongan lebih lanjut. "Kami telah menangguhkan sekitar 3,5 juta dolar AS untuk pendanaan dan pelatihan bagi militer Thailand," kata Harf kepada wartawan, Jumat (23/5).

"Kami meninjau semua program bantuan lainnya untuk menentukan bantuan lainnya yang mungkin kami tangguhkan," tambah Harf.

Harf mengatakan, Amerika Serikat sedang mencari melalui pendanaan yang dialokasikan untuk badan-badan internasional, termasuk 10 negara ASEAN, untuk mengidentifikasi uang yang diarahkan kepada Thailand. "Amerika Serikat telah menghubungi pemimpin junta untuk menyampaikan pesan," ujar Harf.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement