REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Fernando Torres mengungkapkan cerita di balik keputusannya meninggalkan Liverpool awal 2011 silam. Saat itu, Chelsea membeli striker Timnas Spanyol itu seharga 50 juta poundsterling.

Sejak bergabung dengan Chelsea, Torres seolah kehilangan ketajamannya di depan gawang. Penyerang berjuluk El Nino itu tak sanggup mencetak lebih dari 8 gol di Liga Primer Inggris tiap musimnya.

"Di Liverpool, saya memiliki segalanya kecuali gelar," ujar Torres kepada majalah Prancis, So Foot. "Saya merasa seperti raja, namun tim kami saat itu berantakan. Para direktur menjual (Javier) Mascherano ke Barca, kemudian Xabi Alonso ke Real Madrid tanpa menginvestasikan uang untuk mengkompensasikan kepergian dua pemain kunci tersebut."

"Saya berusia 27 tahun. Saya ingin tahu bagaimana rasanya mengangkat Liga Champions dan saya merasa hal itu tak akan terjadi bersama The Reds. Liverpool kemudian melakoni transisi penuh. Klub dijual dan dalam kasus itu, kecuali anda adalah Manchester City atau PSG, maka itu bisa menjadi perjalanan panjang sebelum anda kembali kompetitif."

"Saya tak punya waktu untuk menunggu. Suatu hari, Steven Gerrard datang dan berkata: Fernando, kini kamu harus berpikir tentang dirimu. Lakukan yang kamu harus lakukan. Saat saya berkata saya akan menerima penawaran Chelsea, hal itu menghancurkannya."

"Mengumumkan kepergian saya dari Liverpool kepada Gerrard adalah salah satu momen paling sulit sepanjang karier saya. Ia adalah rekan terbaik saya dan saya tidak yakin bisa menemukan yang seperti dirinya di masa depan. Kami terbuat untuk satu sama lain."

Ikuti Whatsapp Channel Republika