Manajemen Isi Kulkas

Red: Chairul Akhmad

Senin 16 Jun 2014 06:26 WIB

Buah dan sayuran di dalam kulkas. Foto: G4.leapfroglighting.com Buah dan sayuran di dalam kulkas.

Oleh: Indah Wulandari

Bulan Ramadhan sudah dekat. Biasanya di bulan ini kulkas, yang kerap sepi isi, mendadak penuh. Tanpa manajemen kulkas yang tepat bukan tidak mungkin makanan dalam kulkas justru cepat rusak.

Menurut buku Kulkas & Gaya Hidup Sehat yang ditulis oleh tim dari Tupperware dan Esensi dari penerbit Erlangga Group, makanan dalam kulkas cepat rusak jika disimpan tidak teratur, berdesak-desakan, dan tidak mengikuti kaidah first in first out.

Apa itu? Pola penyimpanan makanan yang akan lebih dulu disantap adalah makanan yang lebih dulu disimpan di kulkas. Artinya jika kemarin Anda membeli jeruk dan hari ini membeli apel, maka jeruk adalah buah yang harus lebih dulu dimakan ketimbang apel.

Menyusun isi kulkas dengan rapi juga membuat sirkulasi udara lebih merata. Dampak berikutnya adalah penggunaan energi kulkas yang lebih efisien. Mewadahi makanan siap saji atau segar dalam wadah plastik yang tertutup rapat membuat aroma makanan tidak bercampur dalam kulkas.

Satu lagi yang penting, biasakan mewadahi makanan disertai pencantuman tanggal ia dimasukkan ke kulkas. Label ini membantu Anda mengingat pasti sejak kapan makanan itu ada dalam kulkas.

Menaruh bahan pangan segar dalam wadah plastik yang tertutup bermanfaat pula bagi kesehatan. Bakteri dalam makanan segar jadi tidak bisa bercampur dengan makanan lain.

Uci Sumarmo, penulis buku Kulkas & Gaya Hidup Sehat, menyarankan memeriksa isi kulkas sebelum pergi belanja. ''Supaya tidak boros,'' kata dalam peluncuran buku itu, beberapa waktu lalu. Pemborosan terjadi karena lalai memanfaatkan bahan makanan yang sudah terbeli dan teronggok dalam kulkas.

Sebelum memasukkan bahan makanan segar dalam kulkas sebaiknya perhatikan hal berikut. Bersihkan daging, ayam, dan ikan dengan air mengalir. Buang kepala dan kaki udang. Keduanya adalah sumber pencemaran mikro organisme. Sedang untuk ikan, buang seluruh isi perut, insang, dan sisik.

Sebelum menyimpan tahu, cuci dengan air bersih yang mengalir kemudian bilas dengan air matang. Selanjutnya rendam tahu dengan air matang. Tujuannya agar tahu tidak mengeras.

Kalau tahu akan disimpan dalam waktu lama, sebaiknya rebus sebentar. Proses pemasakan ini mencegah fermentasi tahu berlanjut yang kerap menimbulkan rasa asam.

Bumbu segar paling baik disimpan dalam kondisi segar. Uci menyarankan penyimpanan tanpa pengukusan atau menumis bumbu lebih dulu. Alasannya bumbu segar tahan lebih lama di kulkas dalam kondisi segar.

Lama penyimpanan yang dianjurkan adalah satu hingga dua pekan. Gunakan sendok bersih saat mengambil bumbu. Ini bertujuan menghindari kontaminasi bakteri yang dapat mempercepat proses bumbu menjadi busuk.

Terpopuler