REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- PT Phapros Tbk siap melakukan ekspansi ke Vietnam untuk memasarkan produk unggulan. Salah satu produk unggulan tersebut adalah Antimo Anak.
"Pasar ekspor Phapros sudah mulai di tahun ini tepatnya pada bulan April lalu kami sudah melakukan ekspor ke Kamboja," ujar Direktur Utama Phapros Iswanto di Semarang, Jumat (20/6).
Beberapa jenis obat yang dikirimkan ke Kamboja di antaranya Phaproxin, Ibuprofen, Hustab-P, Antimo Anak rasa jeruk, dan Antimo Anak rasa strawberi. "Dari ekspor yang kemarin ternyata mereka melakukan repeat roder, berikutnya Vietnam kemungkinan dengan jenis obat yang hampir sama," jelasnya.
Iswanto mengatakan ekspor dilakukan sebagai upaya mengembangkan bisnis dan sebagai modal awal sebelum melantai di Bursa Efek Indonesia. Sementara itu terkait dengan fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar, Iswanto mengatakan sejauh ini belum ada penyesuaian harga yang dilakukan terutama untuk obat yang diekspor.
"Sejauh ini kami belum ada rencana untuk melakukan penyesuaian harga, khusus untuk jenis OTC (Over The Counter) atau obat yang bisa dibeli tanpa resep dokter masih terus kami evaluasi apakah harga harus dinaikkan atau tetap," jelasnya.
Sebelumnya Phapros telah mengekspor produknya ke Kamboja dengan nilai mencapai 101,245 dolar AS. Menurut Iswanto, negara-negara selain Vietnam yang mengajukan permintaan di antaranya Myanmar, Afghanistan, Pakistan, Bangladesh, Kenya, dan Nigeria.
"Kami ingin memperkuat basis bisnis terutama di kawasan ASEAN, apalagi dalam waktu dekat ini akan dilaksanakan Masyarakat Ekonomi ASEAN sehingga persaingan semua sektor industri akan semakin ketat," jelasnya.