REPUBLIKA.CO.ID, KASHMIR -- Ramadhan adalah bulan penuh berkah dalam kalender umat Muslim. Karena itu, seluruh Muslim diwajibkan berpuasa di bulan ini. Puasa tidak dimaksudkan untuk mendatangkan kesulitan bagi individu Anda.
Alquran bahkan secara khusus membebaskan sejumlah golongan untuk tidak berpuasa, misalnya orang yang sakit, musafir, orang yang mengidap gangguan mental, orang tua renta, wanita menyusui, ibu hamil, hingga wanita menstruasi.
ROLers, berikut adalah sejumlah pertanyaan yang sering diajukan tentang kesehatan puasa selama Ramadhan.
Profesor Mohammad Sultan Khuroo yang merupakan dokter ahli sekaligus mantan Konsultan dan Kepala Gastroenterology, Hepatology dan Transplantasi Hati di Rumah Sakit King Faisal Specialist & Research Centre, Riyadh, Arab Saudi mencoba memberikan sejumlah pertanyaan dan jawabannya, dilansir dari Greater Kashmir, Kamis (26/6).
T: Dokter, apa rekomendasi Anda untuk diet selama Ramadhan?
J: Untuk tetap sehat selama Ramadhan, kelompok makanan yang sebaiknya rutin dikonsumsi adalah roti dan sereal, susu dan produk susu, ikan, daging, unggas, kacang, sayur, dan buah. Asupan buah-buahan setelah makan sangat disarankan mengingat Anda menghabiskan jam-jam Anda untuk menahan lapar sehingga tubuh Anda membutuhkan karbohidrat kompleks atau makanan yang lama dicerna pada waktu sahur, supaya Anda bertahan sekitar delapan jam. Ini akan mengurangi rasa lapar Anda disiang hari.
Sebaliknya, karbohidrat olahan atau makanan yang cepat dicerna hanya 3-4 jam lebih baik dikonsumsi ketika berbuka puasa. Ini akan cepat mengembalikan kadar glukosa darah. Makanan yang digoreng, makanan terlalu pedas atau makanan yang mengandung terlalu banyak gula, seperti permen dapat menyebabkan masalah kesehatan sehingga harus Anda batasi selama Ramadhan.
Makanan-makanan tersebut bisa menyebabkan gangguan pencernaan, mulas, dan masalah berat badan. Diet tinggi serat memiliki efek yang sangat baik untuk rasa kenyang dan cocok untuk Ramadhan.
T: Dokter, siapa saja yang boleh tidak berpuasa?
J: Beberapa orang boleh tidak berpuasa jika di bawah kondisi berikut, yaitu anak-anak, orang sakit, orang tua lanjut usia, orang-orang yang mengalami masalah kesehatan mental, wanita hamil dan sedang menyusui (dalam kondisi tertentu), wanita yang sedang menstruasi, atau orang-orang yang kesehatannya akan menjadi serius jika berpuasa. Ada juga orang yang dalam keadaan tertentu boleh tidak berpuasa, misalnya musafir atau orang yang sedang berada dalam perjalanan. Mereka bisa membayar puasanya dikemudian hari.