REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG – Meski masih Sya’ban namun suasana di Masjid Jami Aliyah seperti Ramadhan di Jazirah Arab.
Di halaman masjid terdapat tenda-tenda layaknya di Tanah Suci. Menjelang Maghrib, para jamaah mendengarkan tausiah dan mengambil takjil di tenda-tenda tersebut.
Tausiah kali ini disampaikan Muhammad Suyatno dari Badan Wakaf Alquran (BWA). Ia menyampaikan materi mengenai keutamaan wakaf di bulan yang penuh berkah. Begitu adzan berkumandang, mereka pun minum segelas air dan makan makanan pembuka.
“Acara ini sudah komitmen kami, sudah dua tahun komunitas shaum Senin-Kamis ini terbentuk,” ujar Abdurrahman, imam masjid, Kamis (19/6) di Masjid Jami Aliyah, Rest Area Jalan Tol Karawang Barat.
Tausiah yang merupakan rangkaian acara tabligh akbar BWA bekerja sama dengan DKM Masjid Jami Aliyah ini menghadirkan dai kondang Ustaz Khoir Hari Moekti.
“Barokah itu ziyadatul khoir, bertambahnya kebaikan,” ungkap dai yang akrab disapa Kang Hari itu kepada ratusan jamaah.
Ia menjelaskan indikasi berkah, misalnya, anak bertambah saleh, negeri ini aman, tidak ada praktik zina, korupsi, pembunuhan, dan lain-lain.
Namun sebaliknya, jika harta yang diusahakan membuat anak menjadi nakal, negeri ini terus menerus tertimpa bencana dan penuh dengan kemaksiatan maka ini indikasi tidak berkah.
“Bagaimana solusinya? Kembalikan semuanya kepada Allah. Kita milik Allah, anak kita milik Allah, Indonesia milik Allah, maka terapkan aturan, syariat Allah!” tegas Kang Hari.
Usai acara, pemilik rest area Abah Husein menyatakan kepada tim BWA agar rutin memakmurkan Masjid Jami Aliyah. “Ini sangat bagus, keberlangsungan acara seperti ini harus dipertahankan. Silakan datang kembali ke masjid ini untuk memakmurkannya. Masjid ini milik umat, milik antum juga. Jadi, silakan saja,” ujarnya.