REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mengenalkan anak untuk berpuasa tidak dilarang, asalkan tidak memaksa. Hal ini diungkap Spesialis Anak RS Graha Permata Ibu, dr. Rini SpA saat berbincang dengan ROL, Selasa (1/7).
Menurutnya, puasa bagi anak memiliki pengaruh positif dan negatif, tergantung daya tubuh anak. “Sebenarnya kan, puasa untuk anak, targetnya untuk belajar, maka tak perlu terlalu dipaksakan,” tegasnya yang mengungkap sejak di Taman Kanak-kanak (TK) atau sekitar usia lima tahun, anak sudah bisa dilatih berpuasa.
Dokter Rini menyarankan, puasa anak dilakukan secara bertahap, bila hari ini anak hanya kuat tiga jam, maka besok ditambah menjadi empat jam, lalu lima jam, dan seperti itu selanjutnya. Jadi sesuaikan dengan fisik anak.
Lebih lanjut ia menjelaskan, orangtua dapat mengarahkan anak untuk tidur, atau melakukan permainan menyenangkan selama berpuasa. “Kegiatan semacam itu dapat mengurangi rasa lapar, dan menambah imun anak,” jelas dokter Rini.
Terakhir dokter Rini mengingatkan kepada para orang tua, agar tetap memberikan asupan gizi, dan jangan lupa diberi susu. Anak-anak yang selalu minum susu pada waktu tertentu, biasanya akan mudah lemas saat puasa, maka dari itu orang tua harus membuatnya terbiasa tak minum susu di waktu siang.