Kamis 21 Nov 2024 10:36 WIB

Hutama Karya Mulai Konstruksi Sejumlah Ruas Tol Trans Sumatera Tahap II

Proses konstruksi mulai dilakukan dengan penerapan digital construction yang modern.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Friska Yolandha
Foto udara pembangunan jalan tol Bayung Lencir - Tempino (Baleno) Seksi 3 di Sungai Landai, Muaro Jambi, Jambi, Jumat (19/4/2024). Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyebutkan progres pembangunan jalan penghubung Jambi dengan Sumatera Selatan sepanjang 33 kilometer itu telah mencapai 80 persen dan ditargetkan rampung pada Juli 2024.
Foto: ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan
Foto udara pembangunan jalan tol Bayung Lencir - Tempino (Baleno) Seksi 3 di Sungai Landai, Muaro Jambi, Jambi, Jumat (19/4/2024). Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyebutkan progres pembangunan jalan penghubung Jambi dengan Sumatera Selatan sepanjang 33 kilometer itu telah mencapai 80 persen dan ditargetkan rampung pada Juli 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Hutama Karya (Persero) atau HK resmi memulai konstruksi sejumlah ruas Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) Tahap II. Proyek ini merupakan kelanjutan dari Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) yang telah ditandatangani pada 30 September 2024 mencakup pembangunan Jalan Tol Palembang – Betung (Paltung) Seksi I Palembang – Rengas (21,5 km), Seksi II Rengas – Pangkalan Balai (33 km), dan Seksi III Pangkalan Balai – Betung (14,69 km). 

"Proses konstruksi sejumlah ruas mulai dilakukan dengan penerapan digital construction yang modern untuk memastikan seluruh proses berjalan sesuai rencana atau target pelaksanaan waktu," ujar Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Adjib Al Hakim dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (21/11/2024).

Baca Juga

Adjib mengatakan Hutama Karya juga memulai konstruksi Jalan Tol Betung (Simpang Sekayu) – Tempino – Jambi (Betejam) Seksi IB Babat Supat – Tungkal Jaya (31,6 km), dan Seksi II Interchange Tungkal Jaya – Interchange Bayung Lencir (54,32 km) yang sebelumnya telah dilakukan penandatangan PPJT pada 3 Juni 2024. Adjib menyebut pembangunan ini merupakan bagian dari komitmen Hutama Karya dalam menyelesaikan backbone yang menghubungkan dua provinsi yakni Sumatra Selatan dan Jambi.

"Konstruksi ruas-ruas ini kita lakukan secara bertahap pada rentang kuartal IV 2024 dengan mempertimbangkan unsur environmental, social, governance (ESG) sehingga dampaknya juga terasa langsung bagi masyarakat," ucap Adjib.

Adjib menyampaikan pembangunan akan berlangsung dalam beberapa tahun mendatang, dengan masing-masing memiliki jadwal dan target penyelesaian yang berbeda. Untuk Jalan Tol Paltung Seksi I dan II, pekerjaan konstruksi dimulai pada November 2024 dan direncanakan selesai pada Februari 2026. 

Sementara itu, untuk Seksi III, pembangunan dimulai pada Oktober 2024 dan dijadwalkan selesai dalam waktu 12 bulan pada Oktober 2025. Sedangkan untuk Jalan Tol Betejam Seksi II, pekerjaan konstruksi dimulai pada Oktober 2024 lalu, dan diperkirakan akan selesai pada 2026.

Sementara pembangunan Seksi II dilaksanakan menjadi 2 paket yakni Seksi IIA STA 61+680 sd 97+600 yang ditargetkan rampung pada April 2026 setelah 18 vulan pengerjaan, dan Seksi IIB STA 97+600 sd 116+000 akan rampung pada Februari 2026 setelah 16 bulan pengerjaan. Adjib menilai proyek ini tidak hanya akan memangkas waktu tempuh antarprovinsi, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru. 

"Dengan tersambungnya jalur ini, efisiensi logistik meningkat, dan distribusi hasil pertanian seperti karet, kelapa sawit, serta komoditas unggulan Sumatra lainnya akan lebih lancar," lanjutnya b

Adhib berharap hal ini dapat meningkatkan daya saing produk lokal di pasar nasional dan internasional. Selain itu, jalan tol ini juga mempermudah distribusi hasil pertanian lainnya, sehingga produk tersebut lebih cepat diterima oleh orang yang membutuhkan. 

Adjib mengatakan pembangunan jalan tol ini juga akan menciptakan ribuan lapangan kerja, baik selama proses konstruksi maupun setelah operasional dimulai. Tidak hanya di sektor konstruksi, proyek ini memberikan peluang besar bagi tenaga kerja lokal di sektor jasa, transportasi, hingga pengelolaan rest area. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement