Rabu 02 Jul 2014 09:12 WIB

Muslim Lesotho Kekurangan Masjid

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Agung Sasongko
Masjid
Foto: AP
Masjid

REPUBLIKA.CO.ID, MASERU -- Secara demografi, umat Islam di Lesotho termasuk minoritas, yakni hanya 10 persen. Wajar, bila umat Islam di sana hanya memiliki tujuh masjid kecil. Itu pun hasil sumbangan negara-negara Islam.

Pada Oktober 2009, umat Islam mendapat hibah dari pemerintah berupa tanah seluas 30 ribu meter persegi. Hibah ini akan diperuntukan untuk pembangunan masjid. Harapannya, umat Islam akan memiliki masjid besar yang mampu menunjang segala kegiatan.

Sebelumnya, Pemerintah Libia juga pernah menawarkan bantuan untuk  pembangunan masjid di Maseru. Namun karena ada perbedaan sikap politik  di internal Pemerintah Lesotho, rencana itu tak pernah berbuah hasil.

Bagaimana dengan karakteristik Muslim Lesotho, umumnya mereka berasal dari imigran India dan Pakistan. Mereka  bekerja sebagai pedagang. Tak ada satu masjid pun yang bisa ditemui di  ibukota negara bekas wilayah jajahan Inggris dan merdeka pada 1966 itu.

Menurut data di laman Islamic FInder ada beberapa tempat kegiatan  komunitas Muslim di Lesotho. Di Maseru, ada Moosa Group of Companies  dan Maseru Islamic Institute. Di Leribe, pusat kegiatan umat Islam berada di  Lesotho Islamic Center, Madina Masjid dan Maputsoe Anwary Junior School.  Di Butha-Buthe ada Lesotho Muslim Congregation. Meski sedikit Muslim  Lesotho memiliki organisasi Lesotho Muslim Association.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement