REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Kementerian Luar Negeri Mesir pada Selasa (2/7) menegaskan kembali permintaannya terhadap Israel untuk menahan diri dan menghentikan kebijakan balas dendam serta hukuman kolektif terhadap rakyat Palestina.
Permintaan itu menyusul pernyataan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu yang mengancam bakal melakukan serangan balasan terkait penculikan tiga remaja Israel yang belakangan diketahui tewas.
Dalam satu pernyataan, Kemlu Mesir menyarankan agar otoritas Palestina diberikan kesempatan untuk melaksanakan tanggung jawab mengejar para pelaku, dan membawa mereka ke pengadilan.
Saat ini Mesir terus menindaklanjuti kasus itu, serta upaya untuk mencegah situasi makin memburuk dan menjadi tidak terkendali.
Namun, Mesir mengecam segala bentuk kekerasan yang mengarah ke lebih banyak pembunuhan warga sipil dari kedua belah pihak, serta menekankan pentingnya kembali ke meja perundingan untuk menyelesaikan sengketa yang berkepanjangan.