REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Negara Jihad Islam (IS) sekarang sepenuhnya mengontrol semua ladang minyak dan gas utama Suriah di Provinsi Deir Ezzor yang berbatasan dengan Irak, kata satu kelompok pemantau, Jumat.
IS telah menyatakan "khalifah Islam" di daerah itu mengendalikan Suriah dan Irak, di mana ia adalah ujung tombak serangan terhadap pasukan pemerintah.
"IS mengambil alih ladang minyak Tanak, yang terletak di daerah gurun Sheiytat di sebelah timur Provinsi Deir Ezzor, Kamis malam, setelah pemberontak saingannya mundur,'' kata Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia.
Sebelumnya pada hari yang sama, para pelaku jihad menyita ladang minyak utama Al-Omar. ''Mereka masih belum merebut ladang minyak kecil Al-Ward, yang memproduksi hampir 200 barel minyak per hari yang kini berada di tangan suku lokal,'' kata Direktur Observatori Rami Abdel Rahman.
''IS merebut Tanak dan Al-Omar setelah para pejuang saingannya dari Front Al-Nusra yang berkaitan dengan Al-Qaida dan kelompok-kelompok pemberontak Suriah lainnya mengundurkan diri,'' kata
Observatori.
Di Deir Ezzor, IS telah mengambil alih hampir semua pedesaan. pasukannya didukung dengan senjata-senjata berat yang ditangkap dari pasukan Irak yang melarikan diri ofensif yang dia pimpin.