REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Di sepuluh hari pertama bulan Ramadhan, Ustadz Saifuddin Umar mengajak jamaah Nahdatul Ulama (NU) agar selalu berhati-hati dalam menjalankan ibadah. Pesan tersebut disampaikan saat Ifthor (buka bersama) di sekertariat Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU), Selasa (8/7).
“Niat kita harus bersandarkan pada Allah. Karna saat kita lupa memohon , doa, dan yang lainnya, amal ibadah kita akan hilang sia-sia," kata dia.
Ia memberi contoh, ketika sedang berpuasa, seharusnya manusia bisa menjaga lisannya. Seperti, menceritakan kelemahan orang lain. Apabila hal tersebut terjadi, sama saja kita membuang kebajikan. Kepada jamaah yang mayoritas sudah lanjut usia, ia mengingatkan setiap harinya, usia selalu bertambah dan berkurang. Allah selalu mengetahui apa yang telah dilalukan setiap harinya.
“Usia muda tidak menjamin meninggal di usia senja. Begitu juga sebaliknya, usia tua belum tentu bisa memiliki umur lebih panjang lagi.”, ia menuturkan.
Semua penduduk bumi pada akhirnya akan memenuhi panggilan-Nya. Perbuatan kita selama di dunia akan dimintai pertanggungjawaban. Untuk itu manusia harus membawa bekal yang cukup dan mulia. Bekal yang harus dibawa yaitu ibadah. Aktivitas ibadah selama di dunia. Oleh karena itu hendaknya manusia membawa sisa umurnya pada kebaikan.
“Sisa umur kita tinggal sangat pendek,. Mari kita jaga bersama-sama. menjaga aktivitas ibadah kita disisa umur kita mari,” ajaknya.