Masjidil Haram Tambah Ruangan

Rep: Hilyatun Nishlah/ Red: Chairul Akhmad

Selasa 08 Jul 2014 22:28 WIB

Suasana di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi. Foto: Republika/Muhammad Subarkah Suasana di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH — Pengurus Dua Masjid Suci Raja Abdulllah menginstruksikan kepada otoritas Masjidil Haram untuk membuka ruangan tambahan baru. Ruangan beribadah tersebut menampung 625 ribu jamaah.

ArabNews melansir pembukaan ruangan beribadah baru itu bertujuan agar dapat digunakan 625 ribu jamaah sepanjang Ramadhan. “Raja menyediakan ruang beribadah tambahan untuk 625 ribu lebih jamaah, yaitu di dalam dan halaman masjid,” ujar Presidensi Dua Masjid Suci, belum lama ini.

Aparat keamanan kerajaan membantu mengatasi keramaian di dalam dan kemacetan di luar masjid. Raja memerintahkan para peziarah diizinkan memanfaatkan mataf (tempat pradaksina di sekitar masjid) yang lokasinya di lantai dasar dan di lantai pertama. Ruangan itu bisa menampung 40 ribu lebih jamaah per jamnya.

Saat pelaksanaan shalat Tarawih beberapa hari awal Ramadhan, sekitar dua juta jamaah termasuk peziarah asing hadir di Masjidil Haram. Sebagian besar peziarah asing melaksanakan shalat Tarawih dan melihat kondisi masjid.

Jamaah di Masjidil Haram bertambah ketika liburan sekolah tiba. Bahkan, tak hanya di Masjidil Haram, tetapi mereka semua di sekitar Kota Suci Makkah maupun Masjid Nabawi di Madinah.

Direktur Komunikasi Mayjen Abdul Rahman al-Qahtani mengatakan, terdapat 1.250 lebih kamera disiapkan dan diletakkan di Masjidil Haram. Begitu juga di luar, halaman, hingga di dalam masjid. Hal itu untuk memantau pergerakan para jamaah sehingga keselamatannya bisa diawasi.

“Kami memantau para peziarah melalui 270 layar televisi. Apabila menemukan sesuatu yang salah maka segera diinformasikan kepada petugas keamanan lapangan untuk mengambil tindakan korektif,” katanya.

Wakil Ketua Komite Konsultan Keagamaan Kerajaan Arab Saudi Yousuf al-Wabil mengatakan, Raja Abdullah tidak mengizinkan orang lain mengambil ruang untuk orang lain. “Hal itu salah dan kami mengubah sistem ini dengan menyebarkan kesadaran dan mencegah orang lain melakukan tindakan tersebut.” ujarnya.

Sebelumnya, Syekh Abdul Rahman al-Sudais, Kepala Pengawas Masjidil Haram, mengatakan, perluasan wilayah ditargetkan bisa digunakan saat Ramadhan. Lantai pertama dan dasar siap 100 persen untuk dipakai berdoa. “Wilayah ini dilengkapi lift dan tangga otomatis,” kata al-Sudais.

Ia menambahkan bahwa perluasan wilayah tahap dua membangun sisi timur Mataf dan memanjang sampai gerbang Al-Fatah yang dipakai tempat umrah. Luas pembangunan tahap dua ini lebih lebar dua kali lipat dari tahap pertama, yaitu 25 ribu meter persegi.

Terpopuler