REPUBLIKA.CO.ID, Dari sisi kuliner, kolang-kaling merupakan bahan pangan yang luwes. Artinya, ia mudah diolah menjadi beragam jenis sajian.
Asisten Chef Hotel Santika, Soeharto, mengaku, kerap berkreasi dengan kolang-kaling. Ia, misalnya, mengolah biji aren yang lonjong dan kenyal ini menjadi setup, tepatnya setup pisang kolang-kaling.
Tidak sulit membuat sajian ini, apalagi semua bahan yang dperlukan dapat dengan mudah didapatkan di pasar atau supermarket. ''Gunakan pisang kepok yang tua, namun belum terlalu matang. Menu ini bisa disajikan panas atau dingin.''
Di tangan Soeharto, kolang-kaling juga dapat “disulap” menjadi minuman yang menyegarkan, yakni jahe kolang-kaling. Minuman ini pun bisa disajikan panas atau dingin, bergantung selera.
Selain enak dimakan, kolang-kaling juga memiliki kandungan gizi yang baik. Dosen Ilmu Gizi dari Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jakarta Ibnu Malkan BI SGz menjelaskan, kolang-kaling mengandung protein dan karbohidrat. Kolang-kaling juga mengandung serat kasar.
"Ini bagus untuk membantu melancarkan saluran pencernaan dan memberikan rasa kenyang, sehingga cocok untuk orang yang sedang diet menurunkan berat badan," tutur Ibnu kepada Republika, belum lama ini.
Cermat memilih
Memilih bahan pangan apa pun memang harus cermat dan hati-hati. Tak terkecuali, dalam memilih kolang-kaling. Pastikan, Anda memilih kolang-kaling yang benar-benar segar dan layak konsumsi.
Ibnu mengatakan, kolang-kaling yang segar ditandai dengan warnanya yang masih jernih, tidak mengeluarkan aroma asam yang tajam, rasa masih netral, dan saat dipegang terasa kenyal.
Sebaliknya, kolang-kaling yang tidak segar terlihat dari warnanya yang tidak jernih, layu, di bagian pinggir tampak lebih putihdan saat dipegang terasa lembek dan berlendir.