Kamis 10 Jul 2014 09:45 WIB

Militer Pakistan Gerebek Markas Gerilyawan

Gerilyawan Taliban Pakistan
Foto: ap
Gerilyawan Taliban Pakistan

REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Militer Pakistan pada Rabu (9/7) mengatakan pasukan keamanan telah membersihkan 80 persen Markas gerilyawan Taliban di Miranshah, Waziristan Utara, dan sistem kendali serta komando gerilyawan telah dilucuti selama operasi besar yang dimulai pada Juni.

Komandan Operasi Mayor Jenderal Zafar Khan memberitahu insan media selama satu kunjungan ke Waziristan Utara dan pasukan keamanan tak bisa menutup seluruh wilayah tersebut. Namun gerilyawan yang telah melarikan diri dari wilayah itu takkan dibiarkan kembali.

Sayap informasi militer telah mengatur kunjungan pertama tersebut untuk wartawan lokal dan asing ke Waziristan utara sejak jet tempur mulai melancarkan serangan udara sebagai bagian dari operasi besar pada 15 Juni. Pasukan keamanan juga mulai melancarkan serangan darat pada 30 Juni.

Komandan operasi itu mengatakan tak ada kerangka waktu yang telah diberikan untuk menyelesaikan operasi tersebut.

"Akan pradini untuk mengatakan bahwa operasi itu akan selesai baik dalam waktu beberapa pekan atau bulan," kata Zafar Khan ketika ditanya ditanya kapan seluruh daeran tersebut akan bersih dari gerilyawan.

"Kami mengerti bahwa ratusan ribu orang telah terusir akibat operasi ini, namun seluruh bangsa ini secara bersama harus memikul keadaan," kata komandan operasi itu, sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis pagi.

Wartawan yang berkunjung melihat beberapa pemilik toko telah meninggalkan toko mereka yang setengah buka dan banyak orang terlihat telah menyelamatkan diri secara tergesa-gesa.

Komandan itu mengatakan Taliban telah memasang ranjau di seluruh daerah tersebut sehingga menimbulkan masalah bagi pasukan keamanan untuk bergerak. "Pembersihan ranjau akan memerlukan waktu," katanya.

Ia mengatakan bukti memperlihatkan bahwa juga ada kehadiran Al Qaida di Miranshah.

Wartawan diberitahu bahwa sejauh ini, 800 tempat persembunyian gerilyawan telah dihancurkan, sementara lebih dari 400 gerilyawan telah tewas dan 130 cedera selama operasi militer itu. Sejauh ini tak ada warga sipil yang telah tewas dalam operasi tersebut.

"Komandan sentral dan sistem kendali gerilyawan itu juga telah dihancurkan," katanya.

Komandan tersebut mengatakan Waziristan Utara adalah pusat perencanaan, logistik dan komunikasi bagi gerilyawan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement